Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kalimantan Timur (Kaltim) mengajak sekolah di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) agar mendidik siswanya para pemilih pemula berpartisipasi dan menyukseskan pemilihan kepala daerah(Pilkada) 2024.
"Kemarin kami ke salah satu sekolah di IKN, di hadapan 106 pelajar, guna mendorong pemilih pemula untuk tidak hanya hadir di tempat pemungutan suara (TPS), tetapi juga merasakan pengalaman sebagai warga negara yang memberikan suara untuk calon pemimpin daerah mereka," kata Ketua Bawaslu Kaltim Hari Dermanto di Samarinda, Sabtu.
"Kemarin kami ke salah satu sekolah di IKN, di hadapan 106 pelajar, guna mendorong pemilih pemula untuk tidak hanya hadir di tempat pemungutan suara (TPS), tetapi juga merasakan pengalaman sebagai warga negara yang memberikan suara untuk calon pemimpin daerah mereka," kata Ketua Bawaslu Kaltim Hari Dermanto di Samarinda, Sabtu.
Dikatakannya sebagai generasi yang akan mewarisi masa depan, mereka diharapkan menjadi pelopor terciptanya pemilihan kepala daerah yang bersih, jujur, dan adil.
Hari dalam sosialisasi pengawasan partisipatif pemilih pemula di Sekolah Menengah Atas(SMA) ITCI, Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang merupakan wilayah bersinggungan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) mengatakan jumlah pemilih pemula yang signifikan dapat menjadi kekuatan untuk membentengi pemilihan dari praktik kecurangan yang sering terjadi dalam Pilkada Serentak 2024.
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif pelajar dalam mengawasi proses pemilu, sehingga tercipta Pilkada yang lebih transparan dan akuntabel.
Baca juga: Bawaslu minta peserta Pilkada tahan diri karena belum masa kampanye resmi
Hari melanjutkan bahwa pemilih pemula memiliki peran krusial dalam menjaga integritas proses demokrasi.
"Para pelajar yang telah berusia 17 tahun memiliki hak konstitusional untuk memilih. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memahami dan terlibat aktif dalam pengawasan partisipatif guna mencegah terjadinya pelanggaran seperti politik uang, ujaran kebencian, dan penyebaran hoaks," ujarnya.
Tak lupa, Hari memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai pentingnya peran pemilih pemula dalam menciptakan pilkada yang berintegritas, bermuara kepada terpilihnya pemimpin yang diharapkan membawa perubahan positif untuk lima tahun ke depan.
Dia berharap, melalui sosialisasi pengawasan partisipatif di lingkungan sekolah, para pelajar dapat menjadi agen perubahan yang aktif dalam mengawal proses demokrasi di Kaltim.
"Dengan adanya pengawasan partisipatif dari pemilih pemula, kami optimistis bahwa kualitas demokrasi di Kalimantan Timur akan semakin baik dan pelanggaran dalam Pilkada dapat diminimalkan," demikian Hari.
Baca juga: Bawaslu 'Goes to Campus' tingkatkan pengawasan partisipatif masyarakat Kaltim jelang Pilkada