Balikpapan (ANTARA) - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Layang 635 mengevakuasi 4 orang korban kebakaran kapal nelayan yang terjadi di perairan Muara Pegah, Kabupaten Kutai Kartanegara menuju Kota Balikpapan, Senin (9/9).
"Kami mengetahui saat melaksanakan operasi Tri Dharma 01 untuk melakukan patroli di Perairan Muara Pegah," jelas KS Gugus Tempur Laut Koarmada (Guspurla) II Kolonel Laut (P) Yosafat Indarto saat diwawancarai ANTARA di Dermaga Pelabuhan Semayang Balikpapan. Senin dini hari.
Dalam patroli tersebut, prajurit yang berada di bagian belakang KRI Layang melihat sebuah kapal terbakar tak jauh dari kapalnya.
"Kami tidak mengetahui persis kronologis awal, saat itu sekitar pukul 00.15 wita kami menerima laporan kapal itu sudah terbakar," tuturnya.
Setelah menerima laporan tersebut, kru atau prajurit KRI Layang langsung menggelar operasi sekoci untuk menindaklanjuti kapal yang terbakar.
"Setibanya di sana, sekoci kami menemukan empat korban, keempatnya sudah berada di air dan kapalnya habis terbakar," terangnya.
Kemudian keempatnya dibawa ke sekoci dan dibawa menuju KRI Layang yang jaraknya hanya beberapa meter dari lokasi kejadian.
Dari keempat korban tersebut, kata Indarto satu diantaranya kondisinya sudah mulai lemah.
"Sampe di KRI sempat dilakukan pertolongan pertama, tapi tidak tertolong atau meninggal dunia," ujarnya.
Setelahnya, dari KRI Layang memutuskan untuk membawa korban menuju Kota Balikpapan.
"Kami langsung berkoordinasi dengan Lanal, kemudian diteruskan ke Basarnas, Polres serta unsur terkait lainnya," tuturnya.
Kapal perang jenis kapal cepat kelas Todak milik TNI AL tersebut mulai terlihat di dermaga Pelabuhan Semayang Balikpapan sekitar pukul 04.10 wita.
Di dermaga nampak sudah bersiap personel dari Lanal, Basarnas, tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polresta Balikpapan dan unsur terkait lainnya.
Kapal nampak bersandar 10 menit kemudian, 3 orang korban selamat langsung dibopong oleh tim SAR ke dermaga, sebelum dimasukkan ke dalam mobil polisi.
"Dari keterangan mereka yang selamat, mereka berlayar dari Muara Jawa," kata Indarto.
Sementara itu, untuk korban yang meninggal dunia langsung dimasukkan ke dalam kantung mayat dan dibawa oleh mobil ambulan menuju ke Rumah Sakit.
"Mereka dievakuasi menuju Rumah Sakit Bhayangkara," demikian Indarto.