Samarinda (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) melakukan fasilitasi untuk kembali mengaktifkan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) di lingkungan perangkat daerah guna meningkatkan kesehatan pegawai pemerintah di wilayah tersebut.
"Dengan diaktifkannya kembali Posbindu PTM, kami berharap dapat memberikan pelayanan deteksi dini yang lebih baik dan efektif kepada para pegawai pemerintah," kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Minggu.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Dinkes Kaltim melaksanakan pendampingan peluncuran Posbindu PTM dan penyerahan tensimeter otomatis kepada sekitar 20 satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemprov Kaltim.
Beberapa perangkat daerah yang menerima bantuan ini antara lain Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kaltim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kaltim, Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim, Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kaltim, hingga Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kaltim.
Selain itu, perangkat daerah lainnya yang turut menerima bantuan tensimeter otomatis adalah Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan Rakyat Provinsi Kaltim, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kaltim, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kaltim, serta sejumlah perangkat daerah lainnya.
Jaya menambahkan bahwa maksud pihaknya melakukan pendampingan Posbindu PTM di setiap perangkat daerah supaya meningkatkan pengetahuan serta kemampuan para kader pelaksana Posbindu.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap perangkat daerah memiliki Posbindu PTM yang aktif dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada para pegawai di instansi tempatnya bekerja" jelasnya.
Posbindu PTM sendiri merupakan salah satu program unggulan Dinkes Kaltim dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular.
Dipaparkan Jaya, program ini selain memberikan pelayanan deteksi dini, juga melakukan pemantauan faktor risiko, serta edukasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya para pegawai pemerintah.
"Dengan adanya Posbindu PTM, memungkinkan para pegawai dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin," ungkap Jaya.
Dalam pelaksanaan Posbindu PTM, para kader pelaksana dilatih untuk melakukan berbagai pemeriksaan kesehatan, seperti pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, serta pemantauan berat badan dan lingkar perut.
Selain itu, para kader juga diberikan pengetahuan mengenai cara-cara pencegahan penyakit tidak menular, seperti pola makan sehat, aktivitas fisik, dan pengelolaan stres.
"Kami ingin Posbindu PTM kembali menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan deteksi dini dan edukasi kesehatan kepada para pegawai pemerintah," tuturnya.
Dengan demikian, lanjut Jaya, kesehatan para pegawai dapat terjaga dengan baik dan produktivitas kerja mereka meningkat dalam memberikan pelayanan kepada publik.