Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesia kini memiliki 400.000 orang investor. Jumlah itu naik 30 persen dari 2013 yang mencapai 300.000 investor.
Perkembangan ini cukup menggembirakan, dan tanda berbagai hal positif yang terjadi di masyarakat kita," kata Andre PJ Toelle, Kepala Proyek Manajemen Divisi Informasi Teknologi Bursa Efek Indonesia di Balikpapan, Kamis (11/9).
Pertambahan hingga 100 ribu investor dalam kurun waktu setahun ini, menurut Toelle, antara lain sebab semakin banyak orang yang taraf hidupnya meningkat. Investasi juga tanda dari semakin banyak orang yang mau belajar dan mencari informasi.
"Artinya tingkat pendidikan kita juga semakin baik," sambung Toelle.
Meski demikian, kata Toelle, bila dibandingkan jumlah pemilik rekening bank yang mencapai 140 juta orang, jumlah investor tersebut sangat sedikit atau hanya setengah persen.
"Kalau kita lihat dari sisi positifnya, itu artinya masih terbuka sangat luas kemungkinan bertambah investor-investor baru di tahun-tahun mendatang," kata Asep Permata Suryana, Kepala Divisi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada kesempatan yang sama.
KSEI adalah lembaga yang menyimpan dan menyelesaikan efek di Bursa Efek Indonesia.
Asep menambahkan, optimisme itu salah satunya berasal dari data bahwa dari 140 juta orang pemilik rekening bank, 63.000 diantaranya memiliki simpanan di atas Rp3 miliar.
Di sisi lain, dari domisili pemodal, diakui sangat jauh dari merata. Separo lebih dari investor yang 400.000 orang itu tinggal di Jakarta. Di Indonesia bagian timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur menjadi satu yang terbanyak.
Di Kaltim, ada 4.192 orang investor. Sebanyak 2.040 orang tinggal di Balikpapan, dan 1.392 ada di Samarinda.
Data itu berasal dari Single Investor Identification (SID), sistem yang dikembangkan BEI untuk mengenali setiap aktivis dan aktivitas di Pasar Modal.
"Kami masih terus memetakan potensi di tiap daerah hingga tingkat kabupaten dan kota," kata Toelle. Malah di beberapa kabupaten kota, BEI bekerjasama dengan pemkot atau pemkab setempat untuk melakukan sosialisasi mengenai Pasar Modal.(*)