Nunukan (ANTARA Kaltim) - Kementerian Pertahanan RI bekerjasama Kesatuan Bangsa dan Politik Kementerian Dalam Negeri menyelenggarakan bimbingan teknis atau bimtek Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Direktur Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Laksamana Pertama TNI Muh Faizal di Nunukan, Rabu mengatakan, bimtek PKBN ini merupakan program kerja Kemhan RI yang telah diselenggarakan pada sejumlah daerah di Indonesia.
Ia juga menyampaikan bahwa hal ini sengaja dilaksanakan dalam rangka meningkatkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air kepada masyarakat Indonesia secara umum sesuai amanat UUD 1945.
Muh Faizal mengungkapkan lagi, PKBN tidak hanya dilaksanakan di wilayah perbatasan antar negara karena bertujuan memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang bela negara.
Kesadaran bela negara kata dia, kewajiban bagi warga negara Indonesia untuk memahaminya sehingga Kemenhan melaksanakan secara kontinyu dan berlanjut dengan sasaran pertama kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan organisasi kemasyarakatan.
"Tokoh-tokoh selaku pemimpin di kelompok masing-masing ini diharapkan menjadi kader yang ditularkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai bela negara kepada masyarakat," ujar Muh Faizal kepada wartawan.
Dilaksanakannya PKBN di Kabupaten Nunukan, karena wilayah perbatasan antar negara menjadi fokus perhatian Kemhan RI karena disinyalir masyarakat di kawasan tersebut rawan terjadi penurunan jiwa nasionalisme dan paham kebangsaan.
PKBN ini juga sebagai bentuk antisipasi terhadap masyarakat Indonesia di kawasan perbatasan terpengaruh oleh kemajuan pembangunan yang berlangsung pada negara tetangga seperti di Negeri Sabah, Malaysia yang berbatasan dengan Kabupaten Nunukan. (*)
Kemhan-Kesbangpol Selenggarakan Bimtek PKBN di Nunukan
Rabu, 3 September 2014 21:04 WIB
Tokoh-tokoh selaku pemimpin di kelompok masing-masing ini diharapkan menjadi kader yang ditularkan kepada masyarakat tentang nilai-nilai bela negara kepada masyarakat,"