Paser (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Paser menggelar festival pangan lokal pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) dengan menghadirkan 1.000 pelajar tingkat SD dan SMP di arena Promosi Putri Petung, Rabu (24/7)
“Kegiatan ini sekaligus sosialisasi pangan beragam dan bergizi kepada para pelajar,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Paser, Taharuddin di Tanah Grogot,
Pada kegiatan festival tersebut tim penggerak penggerak kesejahteraan keluarga (PKK) dari sejumlah desa, kecamatan, dan kabupaten dilibatkan dengan menampilkan produk olahan masing-masing.
"Kegiatan ini dihadiri Direktur Penganekaragaman Konsumsi Badan Pangan Nasional, Rinna Syawal," katanya.
Taharuddin mewakili Bupati Paser mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dari makan hanya kenyang menjadi makan sehat.
“Saya memberikan apresiasi diselenggarakannya kegiatan ini. Kehadiran Badan Pangan Nasional menunjukkan ada kebersamaan pusat dengan daerah menjadi satu gerak langkah melalui penganekaragaman konsumsi pangan B2SA untuk mewujudkan generasi emas di tahun 2045,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa Pemkab Paser terus berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan sebagai upaya menyediakan pangan bagi kurang lebih 286.452 jiwa penduduk agar mereka menjadi sumber daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif, serta berdaya saing sesuai amanat UU 18 tahun 2012 tentang Pangan.
“Komitmen ini sejalan dengan upaya pencapaian misi ke-2 dalam mewujudkan Paser MAS (Maju, Adil, dan Sejahtera), yaitu mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia,“ katanya.
Menurutnya, dengan memperkuat sinergi dan kolaborasi berbagai pihak untuk meningkatkan skor Pola Pangan Harapan melalui konsumsi pangan B2SA ,diharapkan dapat menurunkan angka stunting atau gizi kurang, pengentasan daerah rentan rawan pangan serta stabilitas pasokan dan harga pangan sebagai upaya pengendalian inflasi.
Taharuddin mengemukakan bahwa program dan kegiatan khususnya pembangunan ketahanan pangan dan pertanian dalam arti luas terus ditingkatkan antara lain program kebun dan dapur B2SA, sayur dan buah sehat, kantin sekolah B2SA, kios/outlet pangan pedesaan, pengembangan pangan lokal, program Paser berbuah, sarana prasarana industri pengolahan pangan, penyediaan sarana prasarana pendukung operasional dinas, serta penyediaan cadangan pangan pemerintah daerah.
“Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak, tim penggerak PKK, desa kecamatan dan Kabupaten, pelaku usaha pangan / UMKM Pangan / kelompak tani / Gapoktan sebagai mitra pemerintah dalam penyediaan pangan yang berkualitas dan harga terjangkau,” ujarnya. (Adv)