Samarinda (ANTARA Kaltim) - Taekwondoin Kalimantan Timur, Dedi Blegur mengincar medali emas pada PON 2016 di Jawa Barat, setelah gagal mempersempahkan medali emas pada PON 2012 Riau.
"PON Jabar nanti saya akan berusaha untuk membawa pulang medali emas, sebab waktu PON 2012 di Riau saya gugur di penyisihan karena tangan saya patah waktu itu," kata Dedi di Samarinda, Minggu.
Saat ini Dedi tergabung dalam program Gugus Kaltim yang merupakan program Pengprov Taekwondo Indonesia (TI) Kaltim, sebagai persiapan menuju PON 2016.
Program Gugus Kaltim ini merupakan kumpulan atlet-atlet terbaik di masing-masing kelas. Mereka dibina dengan latihan keras dalam jangka waktu lama.
Prestasi Dedi dalam menekuni olahraga beladiri ini memang mengalami perkembangan yang pesat, sebab baru-baru ini Dedi berhasil merebut perak pada kejuaraan internasional di Gyeongju, Korea Selatan.
"Saya hanya bisa meraih medali perak dalam Korea Open," ujar Dedi.
Meski hanya meraih perak, Dedi tetap bangga bisa meraih medali bagi tim Kaltim di Korea.
Dedi menggeluti taekwondo mengikuti jejak kakaknya, Junaidi Alfred Blegur, karena sering melihat latihan dan bertanding. Lama-lama muncul keinginannya untuk berlatih taekwondo.
"Saya bersyukur keinginan saya mendapat dukungan yang positif dari kedua orangtua," ujarnya.
Di kejuaraan perdananya di Kupang, kota kelahirannya, Dedi belum bisa mempersembahkan prestasi. Namun kedua orangtua terus memberikan dukungan kepadanya.
Kemudian pada 2010 Dedi merantau ke Samarinda. Dia menyusul Junaidi Alfred yang sudah lebih dulu tinggal di Samarinda.
Di Kota Tepian karier Dedi gemilang. Mengikuti empat kali kejuaraan daerah, Dedi selalu meraih emas. Di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV di Bontang empat tahun lalu, Dedi juga berhasil meraih emas.
Pada 2012 lalu, Dedi berhasil membawa pulang medali emas dari Korsel. (*)