Samarinda (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mempromosikan keunikan wisata Sungai Mahakam di Samarinda kepada Konsul Australia di Makassar, Todd Dias, saat melalukan kunjungan kerja ke Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
"Sungai kami masih menyimpan banyak keunikan, khususnya keindahan alam dan satwa air atau Pesut Mahakam," kata Sri Wahyuni saat menerima Todd Dias di Kantor Gubernur Kaltim, Rabu.
Sekda Sri Wahyuni mengajak Tood Dias untuk menikmati pesona Sungai Mahakam saat malam hari. "Sekali-sekali Pak Todd Dias ikut kita malam-malam susur sungai naik kapal," katanya.
Sri Wahyuni menjelaskan wisata susur Sungai Mahakam tidak hanya menawarkan pesona keindahan Sungai Mahakam dan menikmati kuliner khas Kaltim, tetapi wisatawan juga bisa melihat satwa endemik penghuni sungai yang terhubung satu kota dan tiga kabupaten itu.
"Nanti Pak Todd Dias bisa melihat Mahakam Dolphin. Kami di sini menyebutnya Pesut, ya ikan Pesut," tambahnya.
Khusus Pesut atau Mahakam Dolphin, menurut Sekda Sri, merupakan "the real Mahakam safari" dan wajib diketahui setiap orang yang berkunjung ke Benua Etam.
Penghuni sungai yang jumlahnya saat ini sekitar 80 ekor itu bermigrasi ke danau yang memiliki luas 13 ribu hektar, yakni Danau Semayang.
"Saya lima kali ke sana, tapi empat melihat dan satu kali tidak," kisah Sekda Sri dan menambahkan untuk sampai ke lokasi di Kecamatan Kota Bangun harus menempuh tiga jam perjalanan darat dari Samarinda.
Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias, menjelaskan kunjungannya ke Kaltim khususnya ke Samarinda terkait Festival Sinema Australia Indonesia yang dilaksanakan setiap tahun.
"Saat ini sudah tahun kesembilan dan pertama kali pemutaran di Kaltim," sebutnya yang datang bersama Isaac Bennett dan Faisal, keduanya staf Konsulat Jenderal Australia di Makassar.
Dia pun mengakui kunjungan Samarinda baru pertama kali, sedangkan ke Balikpapan sudah beberapa kali.
"Samarinda, suasananya bagus dan orang suka tinggal di sini," ujarnya, seraya menambahkan wilayah kerjanya melingkupi 17 provinsi di Indonesia.
Festival Sinema Australia Indonesia, ungkapnya, bagian kerja sama seni budaya (film), selain kerja sama lainnya seperti bidang investasi dan perdagangan.
Todd pun mengungkapkan Pemerintah Australia membuka kerja sama penelitian khususnya dengan perguruan tinggi, seperti dengan Universitas Mulawarman Samarinda.
Kerja sama lainnya di bidang pendidikan melalui beasiswa jenjang sarjana (S1) hingga doktor (S3) bagi putra putri Kalimantan Timur.
"Pariwisata, kami kerja sama untuk kekhasannya. Di Australia ada pantai, air terjun, juga sungai. Jadi kita cari sesuatu yang berbeda dan di Australia tidak ada," bebernya.
"Dan di Kaltim kita dengar ada Mahakam Dolphin. Ini akan kami informasikan kepada wisatawan Australia agar berkunjung ke Kaltim," tambah Todd.(Adv)