"Sudah sering saya sampaikan di tahun 2045, sebanyak 70 persen penduduk Indonesia akan berada di perkotaan. Pastinya beban kota akan semakin berat," katanya di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome, Selasa (4/6).
Jokowi mengingatkan sudah saatnya seluruh kepala daerah se-Indonesia untuk segera menyiapkan rencana kota secara detail harus dimiliki setiap kota di Indonesia, sehingga jangan sampai ada kota yang tertinggal, lantaran pengangguran yang banyak.
"Tentu saja kita tidak ingin banyaknya pengangguran di negara kita," katanya.
Jokowi menambahkan, ke depan kota-kota di Indonesia sebaiknya bisa menjadi kota yang nyaman di huni, sehingga orang yang berkunjung ke kota tersebut senang dan dapat kembali berkunjung.
"Dan orang yang tinggal di kota tersebut bisa mencintai kotanya," tuturnya.
Ketua Dewan Pengurus APEKSI Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan sepakat seluruh walikota se Indonesia seperti apa yang di sampaikan oleh Presiden.
"Setiap kota itu memiliki kelebihan dan setiap kota memiliki aplikasi untuk semua kepentingan masyarakat di kotanya masing-masing. Sehingga Rakernas APEKSI bersepakat semua kota akan kami jadikan satu di bawah naungan APEKSI," ujarnya.
Pihaknya juga bersepakat, jangan sampai ada kota yang maju sendiri dan ada kota yang tertinggal dengan bersinergi melalui kebijakan Presiden maupun dengan kebijakan Pemerintah Pusat.
"Sehingga kita bisa memberikan yang terbaik bagi warga kota di masing-masing wilayah,” ujar Eri.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud usai pembukaan Rakernas mengatakan agenda selain pemilihan Ketua APEKSI juga membahas dinamika pada setiap daerahnya masing - masing.
"Setiap daerah masing - masing juga mempunyai persoalan nya tersendiri, serta memiliki perlakuan yang berbeda - beda pula," katanya
Menurutnya, melalui diskusi Rakernas yang berada di Kota Balikpapan nantinya bisa melahirkan suatu diskusi yang saling melengkapi antara daerah lain, yang tujuannya adalah demi kebaikan dan pembangunan daerah Balikpapan.
"Tentu ini memiliki dampak baik juga buat perkembangan yang ada di Ibu Kota Nusantara (IKN), karena Kota Balikpapan sebagai beranda IKN," tuturnya.
Dia juga mengemukakan bahwa akan dibahas di Rakernas berbagai permasalahan yang ada di kota, salah satunya masalah, penyediaan air bersih.
"Saya rasa mungkin di kota-kota lain juga mempunyai permasalahan yang sama, maka kita usulkan ini menjadi proyek strategis nasional, dan telah berbicara juga dengan beberapa para menteri. Selanjutnya akan didiskusikan kepada Bapak Presiden," ujar Rahmad Mas'ud.