Samarinda (ANTARA) -
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kalimantan Timur menyerukan agar ajang pemilihan gubernur kali ini mengedepankan adu gagasan dan memiliki konsep tanggapan langsung beserta pemecahan masalahnya sekaligus (programatik) bersifat konstruktif.
"Para kandidat mestinya tidak hanya berfokus pada kompetisi elektoral, tetapi juga pada pembangunan substansial yang dapat memajukan Kalimantan Timur," kata Ketua DPD GMNI Kaltim Andi Muhammad Dodi Prabowo di Samarinda, Senin.
Menurutnya, proses Pilgub Kaltim kali ini memiliki keunikan tersendiri karena bersinggungan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang merupakan proyek strategis pemerintah Indonesia.
"Pemilihan gubernur di Kaltim harus bisa menjadi platform untuk menyampaikan gagasan pembangunan yang inovatif, terutama dengan adanya pembangunan IKN yang sedang berlangsung," ujar Dodi.
Dodi juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi warga yang menyampaikan aspirasi atau melakukan protes. Ia menegaskan bahwa pembangunan harus mempertimbangkan analisis historis dan tidak boleh mengabaikan hak-hak masyarakat.
Alumni Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman ini menambahkan bahwa harus ada solusi konkret untuk masalah kemiskinan ekstrem, kesenjangan sosial, penciptaan lapangan kerja, serta keberlangsungan dan ketahanan lingkungan.
"Kita perlu lebih banyak dialog tentang isu-isu mendesak seperti kemiskinan ekstrem, kesenjangan sosial, dan penciptaan lapangan kerja, serta memastikan bahwa aspek lingkungan tidak terabaikan dalam pembangunan," tambahnya.
GMNI Kaltim juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat setempat, aktivis lingkungan, mahasiswa, dan unsur lainnya, untuk berpartisipasi dalam diskusi terbuka. Tujuannya adalah untuk menyerap berbagai gagasan yang dapat berkontribusi pada kemajuan Kaltim.
GMNI berharap bahwa kontestasi politik dapat menjadi ajang pertukaran ide yang produktif dan menghasilkan program-program yang dapat diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat dengan Pilgub Kaltim yang semakin dekat.
"Upaya ini diharapkan dapat mendorong terciptanya pemerintahan yang responsif dan inovatif, yang mampu membawa Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih cerah," ungkap Dodi.