Kutai Kartanegara (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sunggono mengharapkan Dinas Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) setempat dapat lebih baik dan menciptakan kualitas.
“Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Dinas Koperasi dan UKM dituntut untuk melaksanakan pelayanan publik dalam rangka menciptakan koperasi berkualitas dan UKM yang naik kelas,” kata Sunggono saat memimpin apel yang dirangkai halal bihalal serta pelepasan purna tugas Kepala Dinas Koperasi dan UKM H Tajuddin, di Tenggarong.
Ia mengatakan, koperasi dan UKM berkualitas tidak akan terwujud jika ASN yang ada pada Dinas tersebut tidak memahami tugas dan tidak memiliki kompetensi serta dedikasi yang tinggi terhadap rencana strategis pemerintah.
Sebagai contoh katanya penanganan stunting dan kemiskinan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Dinas Koperasi dan UKM diharapkan berperan besar dalam kegiatan tersebut dengan menghadirkan koperasi dan UKM yang dapat mencegah dan menanggulangi stunting serta kemiskinan.
Diakuinya memang terjadi benturan atau belum paripurnanya sistem penyusunan program, kegiatan dan sub kegiatan, namun kreativitas ASN diharapkan dapat menemukan jalan keluar terhadap hal tersebut sehingga tidak ada lagi jawaban bahwa kami tidak bisa turut dalam program penanganan stunting dan kemiskinan.
“Kalau tidak ada kreativitas ASN, maka timbul pertanyaan sampai kapan kita dapat berperan aktif dan sampai kapan stunting dan kemiskinan akan tuntas di Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.
Sunggono kembali mengingatkan kepada ASN yang ada pada Dinas Koperasi dan UKM yakni yang paling mendasar, lakukan dan sesuaikan mindset atau pola pikir sebagai Aparatur Sipil Negara. Hal itu dapat dilakukan dengan merubah budaya kerja yang selama ini belum sesuai dengan ketentuan.
Kemudian terapkan core value ASN berakhlak bahwa perencanaan di buat atau disajikan melalui perencanaan yang baik dan menjadi rencana aksi untuk perbaikan.
Lanjutnya lakukan pemutakhiran data, hal ini sangat penting, karena semua perencanaan yang menghasilkan program, kegiatan dan sub kegiatan berawal dari data yang valid.
“Data ini dihasilkan melalui kinerja yang sesuai dengan indikator data sehingga tidak ada lagi data tidak lengkap apalagi kesalahan data," katanya.
Sunggono menambahkan selain tiga hal tersebut juga tingkatkan kompetensi dan ciptakan inovasi. (Adv)