Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi ada delapan titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga pihak terkait diimbau untuk melakukan penanganan.
"Sebanyak delapan titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga 17.00 WITA," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu.
Dia menjelaskan, sebaran delapan titik panas itu telah disampaikan ke pihak terkait, seperti Manggala Agni, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Sebanyak delapan titik panas ini jumlahnya masih sama dengan hari sebelumnya (Jumat, 15/3), namun titik koordinatnya yang berbeda, dan titik panas pada Jumat kemarin telah padam karena dilakukan penanganan oleh pihak terkait.
Ia mengatakan, delapan titik panas yang terpantau kemarin tersebar pada dua kabupaten, yakni Kutai Timur enam dan Kutai Kartanegara dua titik.
Kemudian untuk di Kutai Timur berada di Kecamatan Bengalon tiga, Kaliorang satu, Kaubun satu, dan Long Mesengat satu dengan tingkat kepercayaan menengah.
Sedangkan dua titik di Kutai Kartanegara, keduanya berada di Kecamatan Loa Janan, juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Selanjutnya untuk delapan titik panas yang terpantau pada hari ini, juga tersebar pada dua kabupaten, yakni Kutai Timur sebanyak empat titik, dan Kabupaten Kutai Kartanegara empat titik.
Rinciannya adalah empat titik di Kutai Timur, semuanya berada di Kecamatan Bengalon dengan tingkat kepercayaan menengah, kemudian empat titik di Kutai Kartanegara, semuanya di Kecamatan Loa Janan, juga dengan tingkat kepercayaan menengah.
Karena itu ia mengimbau kepada semua pihak agar selalu waspada dan saling mengingatkan untuk mencegah karhutla, seperti tidak melakukan pembakaran di hutan maupun lahan, agar tidak terjadi penambahan titik panas.
"Kewaspadaan perlu dilakukan karena sejumlah kawasan masih mengalami cuaca panas dalam beberapa hari berturut-turut, sehingga dapat menyebabkan ranting dan daun mengering yang rawan karhutla saat terkena percikan bara, apalagi api," katanya.