Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur berkolaborasi dengan Universitas Jepang melalui pertukaran pelajar internasional untuk kehutanan yang berkelanjutan.
"Sebanyak 11 mahasiswa Jepang dari Kyoto University, Mie University, dan Kyoto Prefectual University akan belajar bersama mahasiswa Fakultas Kehutanan Unmul tentang hutan tropis, manajemen hutan, ilmu kehutanan, dan budaya Kalimantan Timur," kata Rektor Unmul Abdunnur di Samarinda, Rabu.
Program pertukaran pelajar internasional tersebut bertajuk "The 2nd International Student Exchange Faculty of Forestry Mulawarman University Ulin Sustainability For The Future" dan berlangsung selama 10 hari, mulai dari 20 hingga 29 Februari 2024.
Abdunnur mengatakan bahwa program ini sangat penting untuk dilanjutkan, karena sesuai dengan visi Unmul, yakni menjadi World Class University.
"Untuk kegiatan pertukaran pelajar ini sudah sering kami lakukan, karena ini adalah salah satu tolok ukur kualitas perguruan tinggi kita," ujarnya.
Pihaknya juga akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa Unmul untuk belajar di Negeri Sakura tersebut. Tidak hanya Fakultas Kehutanan saja yang menjalin kerja sama dengan universitas di Jepang. "Fakultas lain juga berkolaborasi dengan berbagai universitas luar negeri," ujarnya.
Ia berharap program ini dapat meningkatkan jejaring dan wawasan mahasiswa Unmul, baik dari sisi akademik maupun budaya.
Abdunnur berpesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang pada Juni 2024, untuk bisa memperdalam ilmu kehutanan yang ada di Jepang. "Dengan begitu, mereka bisa membawa pengaruh baik ke Indonesia, khususnya Kalimantan Timur," tutur Abdunnur.
Abdunnur berpesan kepada mahasiswa yang akan mengikuti program pertukaran pelajar ke Jepang pada Juni 2024, untuk bisa memperdalam ilmu kehutanan yang ada di Jepang. "Dengan begitu, mereka bisa membawa pengaruh baik ke Indonesia, khususnya Kalimantan Timur," tutur Abdunnur.
Unmul juga terus memperkuat posisinya menuju visi kampus berkelas dunia dengan berkolaborasi maupun membentuk konsorsium dengan berbagai kampus di Pulau Jawa dalam membangun Ibu Kota Nusantara (IKN), seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Brawijaya (UB).
"Kami memiliki komitmen bersama dalam mendukung pendidikan tinggi di IKN Nusantara, termasuk penguatan program studi di masing-masing perguruan tinggi," katanya.
Ia mengatakan konsorsium itu berkolaborasi dengan Badan Otorita IKN untuk mempercepat persiapan masyarakat menghadapi implementasi IKN.
Unmul dan lima universitas negeri itu juga mendukung pembangunan universitas internasional di IKN yang akan menjadi tolok ukur perguruan tinggi di Indonesia.