Samarinda (ANTARA) -
Hujan intensitas sedang hingga lebat di Kota Samarinda Kalimantan Timur, pada Kamis (21/12) sore hingga malam menyebabkan banjir di 10 lokasi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda Suwarso melaporkan banjir terjadi akibat saluran air di Kota Tepian tidak mampu menampung debit air hujan, selain luapan dari sungai.
"Banjir menggenangi jalan dan permukiman warga di 10 lokasi, dengan tinggi muka air (TMA) antara 15-40 sentimeter," kata Suwarso.
Lokasi yang terpantau tergenang banjir adalah Simpang Pasundan, arah jalan layang sisi Juanda, Jalan Antasari, Jalan Kadrie Oening, Jalan Padat Karya RT 83 Kelurahan Loa Bakung, dan Jalan Sendawar Kelurahan Loa Buah.
"Kemudian Jalan P. Suryanata, Jalan Kalamur RT 10 Kelurahan Loa Buah, Jalan Cipto Mangunkusumo Kecamatan Samarinda Seberang, serta RT 20 Kelurahan Loa Buah," ujarnya.
Suwarso mengatakan aktivitas warga tersendat akibat banjir, terutama para pengguna jalan yang terpaksa mencari jalur alternatif untuk menghindari genangan air.
"Kami mengimbau warga untuk waspada dan berhati-hati, serta mengikuti arahan dari petugas yang berjaga di lokasi banjir," katanya.
Baca juga: BPBD Samarinda evakuasi dan bantu warga terdampak banjir
Warga Samarinda diminta agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang berpotensi menyumbat saluran air.
"Kami terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi banjir di Kota Samarinda, serta siap memberikan bantuan kepada warga yang terdampak," tuturnya.
Selain banjir, BPBD Kota Samarinda melaporkan dampak hujan lebat yaitu tanah longsor yang menimpa satu unit kafe, dua rumah bangsalan, dan satu rumah bangsalan empat pintu di Jalan MT Haryono, Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Samarinda Kota.
"Tanah longsor juga menimbun satu motor di Jalan Graha Indah, RT 53, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu. Kondisi terakhir sudah berhasil dievakuasi," kata Suwarso, Kamis malam.
Hujan lebat juga menyebabkan pohon tumbang di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kecamatan Samarinda Seberang, dan Jalan Padat Karya, Gang Kaganangan, Kecamatan Sungai Kunjang.
"Untuk korban jiwa karena pohon tumbang, belum ada laporan. Kami masih melakukan pendataan dan penanganan di lokasi bencana," ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
"Kami juga mengajak masyarakat untuk tidak menebang pohon secara liar, dan tidak membangun rumah di daerah rawan bencana," tuturnya.
Baca juga: Alasan banjir di Kalimantan sering lama, menurut BNPB