Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memperkuat Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dalam meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa dan penyakit tidak menular.
Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur Jaya Mualimin di Samarinda, Senin, mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan tenaga kesehatan di FKTP, khususnya dalam menangani penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
"FKTP adalah ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat, sehingga perlu didukung oleh sumber daya kesehatan yang profesional dan kompeten. Melalui pelatihan ini, kami berharap para dokter, perawat, dan pengelola program dapat memberikan pelayanan terpadu yang optimal bagi masyarakat," ujarnya.
Menurutnya, penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa merupakan isu kesehatan yang penting dan mendesak, mengingat dampaknya yang besar terhadap kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.
Lanjutnya, penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, jantung, stroke, dan kanker, serta gangguan kesehatan jiwa seperti depresi, skizofrenia, dan kecemasan, memerlukan penanganan yang komprehensif dan berkelanjutan.
"Oleh karena itu, FKTP harus mampu menyediakan layanan yang terintegrasi dan berkesinambungan bagi pasien," tuturnya.
Lanjutnya, pelatihan untuk pelayanan terpadu penyakit tidak menular dan training of Trainers tenaga kesehatan jiwa dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) Provinsi Kalimantan Timur, yang telah mendapatkan akreditasi dari Kementerian Kesehatan.
Ia berharap, pelatihan tersebut dapat menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan mortalitas akibat penyakit tidak menular (PTM) dan memberikan pelayanan yang optimal bagi penanganan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
"Kami menyelenggarakan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan di FKTP, khususnya dalam hal deteksi dini, penatalaksanaan, dan rujukan PTM dan ODGJ," ujar Jaya.
Materi yang disampaikan meliputi konsep dasar PTM dan ODGJ, faktor risiko dan pencegahan PTM dan ODGJ, tatalaksana PTM dan ODGJ di FKTP, serta sistem rujukan PTM dan ODGJ.
Jaya meminta, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta dapat menerapkan ilmu yang didapat di tempat kerja masing-masing dan berkontribusi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Timur.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapelkes yang telah membantu kami dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Kami berharap, melalui akreditasi ini, peserta dapat mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan yang terbaru dan sesuai dengan standar nasional," katanya.
Pelatihan ini diikuti oleh dokter umum, perawat puskesmas, dan pengelola program dari FKTP se-Kalimantan Timur. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 18 hingga 21 Desember 2023. (Adv/Dinkes Kaltim)