Penajam Paser Utara (ANTARA) - Desain Bandar Udara Naratetama (very very important person/VVIP) prasarana penunjang transportasi Kota Nusantara, ibu kota negara masa depan Indonesia di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, memadukan unsur modern dan kearifan lokal Kalimantan.
Pembangunan Bandar Udara Naratetama Kota Nusantara selaras dengan konsep dasar ibu kota negara baru, kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni di Penajam, Minggu, yakni mengusung desain memadukan unsur modern dan kearifan lokal Kalimantan."Dalam desain akan menonjolkan motif suku Dayak dan tameng suku Dayak, dan juga pertahankan alam, bentuk kontur dan vegetasi yang sudah ada," tambahnya.
Penjelasan tersebut disampaikan Maria Kristi Endah Murni, pada kegiatan doa bersama Maria Kristi Endah Murni Naratetama agar pengerjaan bandara udara itu berjalan lancar dan cepat tepat waktu.
Bandar Udara Naratetama Kota Nusantara memiliki luas terminal 7.350 meter persegi diperuntukkan menyambut tamu negara dan pejabat negara, jelas dia, sehingga penumpang dapat terlayani dengan baik.
Bandar Udara Naratetama ibu kota negara masa depan Indonesia itu, lanjut Maria Kristi Endah Murni, dapat mendukung pemerintahan kota Nusantara dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.Pemerintah kabupaten, kata Penjabat (Pj) Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun, sangat mendukung percepatan pembangunan Bandar Udara Naratetama di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat, tegas dia, terus melakukan upaya mendukung percepatan pembangunan bandar udara prasarana penunjang transportasi ibu kota negara baru Indonesia tersebut.Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya proyek pembangunan Bandar Udara Naratetama ibu kota negara baru Indonesia di wilayah Kelurahan Gersik dan Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara pada 1 November 2023.
Lahan untuk area pembangunan bandar udara seluas 360 hektare, merupakan bagian dari bekas lahan hak guna usaha (HGU) PT Triteknik Kalimantan Abadi (TKA), yang dikelola Badan Bank Tanah seluas 4.162 hektare.
Bandar udara penunjang Kota Nusantara bakal dibangun dengan panjang landas pacu (runway) 3.000 meter bisa didarati pesawat berbadan lebar jenis Airbus A400, dan bandara udara dibangun bertipe internasional sekaligus untuk keperluan militer dengan berkoordinasi TNI Angkatan Udara.