Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memperkuat koordinasi dan komunikasi antar-program guna mencapai target pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (P2PTM)
"Dalam upaya meningkatkan efektivitas pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular (PTM), kami menggelar kunjungan kerja workshop jejaring kemitraan yang melibatkan berbagai pihak lintas sektor di Palembang, Sumatera Selatan, pada 5-8 Desember 2023," ujar Kadinkes Kaltim Jaya Mualimin saat dihubungi di Samarinda, Kamis.
Lewat pelatihan jejaring kemitraan itu, Jaya menekankan arti penting sinergi dan komitmen bersama untuk mengatasi permasalahan kesehatan.
"Dengan kerja sama yang lebih kuat, kami dapat menciptakan solusi yang efektif untuk mengendalikan PTM," ujar Jaya.
Salah satu fokus utama pelatihan itu, lanjutnya, adalah memetik strategi pencegahan dan pengendalian PTM yang telah berhasil diterapkan di Sumatera Selatan.
Baca juga: Dinkes Kaltim perkuat nakes Kutim tangani kesehatan ibu-anak
Baca juga: Dinkes Kaltim perkuat nakes Kutim tangani kesehatan ibu-anak
"Kami ingin belajar dari pengalaman mereka untuk dapat menerapkan strategi serupa di Kalimantan Timur," katanya.
Jaya mengatakan kegiatan itu juga menjadi ajang pertukaran informasi dan pembelajaran, menyusul data Riskesdas 2018 yang menunjukkan prevalensi strok, diabetes melitus (DM), dan hipertensi (HT) di Kalimantan Timur lebih tinggi dibandingkan Sumatera Selatan.
"Dengan adanya workshop itu, kami mengupayakan langkah-langkah konkret dan inovatif menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kalimantan Timur," tuturnya.
Pelatihan di Sumatera Selatan itu melibatkan berbagai organisasi profesi kesehatan dan unsur masyarakat serta pendidikan di Indonesia.
Sejumlah organisasi profesi kesehatan yang dilibatkan antara lain Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Persatuan Ahli Teknik Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI).
Baca juga: Dinkes Kaltim perkuat Puskesmas guna intervensi perilaku masyarakat
Kemudian, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI), dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Sejumlah organisasi profesi kesehatan yang dilibatkan antara lain Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Persatuan Ahli Teknik Laboratorium Kesehatan Indonesia (PATELKI).
Baca juga: Dinkes Kaltim perkuat Puskesmas guna intervensi perilaku masyarakat
Kemudian, Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI), dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Pelatihan itu juga melibatkan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan Rumah Sakit Mata Provinsi Kaltim sebagai lembaga pendidikan dan pelayanan kesehatan di Kaltim. (Adv/Dinkes Kaltim)