Penajam (ANTARA Kaltim) - Dua orang tewas diduga akibat keracunan zat kimia dan kekurangan oksigen saat masuk ke dalam lambung sebuah ponton yang sedang bersandar di pelabuhan PT Inne Dong Hwa, Kelurahan Jenebora, Kabupaten Penajam Paser Utara, Senin.
Kapolsek Penajam Ajun Komisaris Mas`ud mengatakan, kedua korban tewas tersebut yakni, Narwi (26) warga Kampung Baru, Balikpapan dan Sujianto (29) warga Sampit, Kalimantan Tengah.
"Kedua korban meninggal diduga karena keracunan zat kimia dan kekurangan oksigen saat masuk ke dalam lambung ponton. Narwi datang ke ponton tersebut, untuk mengantar air bersih sementara Sujiantono adalah operator alat berat yang ada di ponton tersebut," ungkap Mas`ud.
Berdasarkan keterangan saksi kata Mas`ud, awalnya Narwi meminta tali sutra yang ada di dalam lambung ponton kepada Sujianto, namun operator alat berat menyuruhnya agar turun sendiri mengambil tali stersebut.
Namun, karena Narwi tidak kembali serta tidak menjawab panggilan sehingga Sujiantono menyusul turun ke lambung ponton.
"Keduanya sudah ditemukan tidak bernyawa di dalam lambung ponton sekitar pukul 10.00 Wita," katanya.
"Salah seorang rekan Sujiantono, bernama Ansar sempat mencoba memberikan pertolongan dengan berusaha turun ke lambung ponton. Namun, ketika baru masuk kepalanya langsung pusing sehingga Ansar langsung naik dan langsung dibawa ke klinik perusahaan untuk mendapatkan perawatan," ungkap Mas`ud.
Dugaan sementara lanjut Mas`ud, Narwi hendak mengambil tali sutra itu untuk dijual.
Namun, untuk memastikan hal tersebut kata dia, polisi akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sejumlah saksi termasuk rekan korban.
Proses evakuasi terhadap kedua korban yang dilakukan tim Badan SAR NAsional (Basarnas) Balikpapan dibantu SAR dan Polres Penajam Paser Utara berlangsung selama lima jam karena lubang masuk ke lambung ponton tersebut, hanya berdiameter sekitar 25 sentimeter dengan kedalaman 3,5 meter
Jasad kedua korban baru bisa dievakuasi sekitar pukul 15.00 WITA.
Untuk masuk ke dalam lambung ponton, tim evakuasi harus menggunakan tabung oksigen. Dimana lubang masuk ke lambung ponton tersebut, hanya berdiameter sekitar 25 cm dengan kedalaman 3,5 meter.
Setelah berhasil dievakuasi dari lambung pontn tersebut, jasad keda korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan untuk menjalani pemeriksaan.
Kapal ponton tersebut, sandar di pelabuhan PT Inne Dong Hwa sejak 20 April 2014 setelah dari Halmahera, Maluku dengan mengangkut kayu log untuk PT Inne Dong Hwa. (*)