Penajam (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan cadangan pangan untuk mengantisipasi apabila bencana kekeringan berkelanjutan akibat kemarau panjang dampak El Nino.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara Mulyono di Penajam Senin mengatakan, Pemerintah kabupaten masih menyimpan cadangan pangan untuk mengantisipasi kekeringan yang berkelanjutan.
Cadangan pangan yang masih tersimpan itu sebanyak 28,5 ton beras yang bakal disalurkan kepada warga kurang mampu apabila terjadi kemarau makin berkepanjangan.
Dia berharap musim kemarau tidak berkepanjangan agar tidak terjadi krisis pangan di daerah Berjuluk Benuo Taka itu. "Hujan cepat turun agar petani dapat segera menggarap lahan pertanian tanaman padi," katanya.
Lahan persawahan setempat sampai saat ini belum digarap karena dampak El Nino, padahal saat ini masuk musim tanam untuk periode Oktober 2023-Maret 2024 (Obmar).
"Petani belum bisa menggarap sawah karena kemarau panjang dan pengairan lahan persawahan tadah hujan," kata Mulyono.
Penggarapan lahan persawahan biasanya mulai dilakukan setiap bulan Oktober, tetapi petani belum menggarap sawah mereka karena menunggu curah hujan cukup tinggi yang diperkirakan pada Januari 2024.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara juga tengah menyalurkan cadangan pangan dari pemerintah pusat berupa 98.990 kilogram beras untuk 9.988 warga kurang mampu atau keluarga penerima manfaat (KPM).
Beras cadangan itu disalurkan dengan rincian, sebanyak 36.940 kilogram beras disalurkan kepada 3.694 masyarakat kurang mampu di Kecamatan Penajam, dan 9.760 kilogram beras didistribusikan kepada 976 KPM di Kecamatan Waru.
Kemudian 2.889 warga kurang mampu di Kecamatan Babulu dengan jatah 28.890 kilogram beras, serta 2.340 KPM di Kecamatan Sepaku dengan kuota 23.400 kilogram beras.
"Masing-masing masyarakat kurang mampu atau KPM mendapatkan 10 kilogram beras cadangan pangan dari pemerintah pusat," kata Mulyono.