Samarinda (ANTARA Kaltim) - Federasi Olah Raga Masyarakat Indonesia (FORMI) Samarinda, menggelar pelatihan wasit olahraga tradisional.
Wakil Wali Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail, Senin mengatakan, pelatihan wasit olahraga tradisional itu akan berlangsung selama tiga hari yakni mulai 10 hingga 12 Maret 2014 di Kantor Balai Kota.
"Sebagai standarisasi sekaligus panduan dalam pelaksanaan festival olahraga rekreasi baik di tingkat propinsi maupun daerah kabupaten/kota FORMI menggelar pelatihan wasit olahraga tradisional selama tiga hari," ungkap Nusyirwan Ismail.
Pemerintah Kota Samarinda kata Nusyirwan Ismail menyambut baik kehadiran FORMI di daerah itu.
"Semoga FORMI bisa menjadi sarana pembina dan pengembangan bagi cabang olah raga yang sudah ada," kata Nusyirwan Ismail.
Nusyirwan Ismail berharap, FORMI tidak hanya bergantung kepada pemerintah melainkan bisa mencari orang tua angkat untuk mendukung kegiatan olahraga tradisional diantaranya menyumpit serta gasing .
"Tidak kalah penting, FORMI harus melakukan pendekatan khususnya pada komunitas cabang olahraga pada wilayah kecamatan yang ada," ujar Nusyirwan Ismail.
Sementara, salah seorang pembicara pada pelatihan wasit olahraga tradisional Perdaningrum Yuniarti yang juga sebagai salah seorang pengurus FORMI Pusat menyebut, sesuai UU Nomor 3 Tahun 2005, FORMI dimaksudkan untuk memassalkan olah raga masyarakat/tradisional, sekaligus untuk menjaga kesehatan, kebugaran kegembiraan dan hubungan sosial.
"Sejauh ini memang belum banyak masyarakat yang mengetahui tidak terkecuali mungkin juga di Samarinda karena pembentukannya juga baru dilakukan akhir 2013 lalu," kata Perdaningrum Yuniarti.
Untuk itu, setiap daerah kata Perdaningrum Yuniarti memang perlu mengetahui lebih jauh tentang acuan pelaksanaan olah raga tradisional tersebut.
"Terlebih saat ini ada rencana daerah ini (Kota Samarinda) menjadi tuan rumah kegiatan Pornas nantinya, sehingga penting mendapat arahan mulai tahap persiapan, pelaksanaan sampai pelaporan, sehingga dapat berlangsung dengan tertib, aman lancar dan akuntabel," ungkap Perda ningrum Yuniarti. (*)