Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, mengusulkan untuk menambah pos penanggulangan bencana kebakaran di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
"Kami mengusulkan penambahan pos untuk menanggulangi bencana kebakaran di daerah pesisir, yakni di Kelurahan Jenebora," ujar Kepala DPKP Kabupaten Penajam Paser Utara Fernando di Penajam, Kamis.
Pos penanggulangan kebakaran dibangun di Kelurahan Jenebora, Kecamatan Penajam, kata dia, agar dapat menjangkau Kelurahan Gersik dan Pantai Lango yang juga daerah pesisir di wilayah Kecamatan Penajam.
Ketiga kelurahan di pesisir itu jaraknya cukup jauh dari pos penanggulangan kebakaran yang berada di Kelurahan Maridan, Kecamatan Sepaku, maupun di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
Penambahan pos penanggulangan kebakaran di Kelurahan Jenebora diharapkan dapat direalisasikan karena tiga kelurahan di daerah pesisir tersebut sulit dijangkau dengan cepat ketika terjadi kebakaran.
Saat ini, ada tujuh pos penanggulangan kebakaran dengan personel serta peralatan yang memadai untuk mengantisipasi bencana kebakaran di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Tujuh pos penanggulangan kebakaran tersebut tersebar di empat kecamatan, tiga pos di Kecamatan Penajam, satu pos di Kecamatan Waru dan Babulu, serta dua pos di Kecamatan Sepaku.
Namun dengan cakupan wilayah yang cukup luas mencapai 3.333 kilometer persegi, kata dia, masih memerlukan tambahan pos penanggulangan kebakaran di sejumlah lokasi.
Idealnya di Kabupaten Penajam Paser Utara minimal terdapat 10 pos tanggap darurat sebagai antisipasi kebakaran di daerah berjuluk Benuo Taka itu.
Setiap pos rata-rata diisi sebanyak 10 hingga 15 personel dengan dilengkapi peralatan yang memadai untuk antisipasi bencana kebakaran.
Pos penanggulangan kebakaran juga membutuhkan fasilitas dan armada pemadam, operasional serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki sertifikasi, demikian Fernando.