Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan menyebutkan pada Selasa (5/9) jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) turun menjadi 129, berkurang drastis ketimbang hari sebelumnya yang terdeteksi 406 titik.
"Sebanyak 129 titik panas tersebut terpantau hari ini mulai pukul 01.00 hingga 16.00 WITA dan tersebar di enam kabupaten," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Selasa.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Untuk itu ia mengajak semua lapisan masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi karhutla lagi, atau paling tidak mengurangi jumlah sebaran.
Ia mengatakan informasi sebaran titik panas tersebut telah disampaikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Sebanyak 129 titik panas hari ini tersebar di Kabupaten Paser (10), Penajam Paser Utara (1), Kutai Barat (15), Kutai Timur (36), Kutai Kartanegara (26), dan Kabupaten Berau (41).
Rinciannya antara lain di Kabupaten Paser yang terdeteksi 10 titik panas tersebar pada empat kecamatan yakni Batu Sopang (4), Batu Engau (3), Long Ikis (2), dan Kuaro (1) yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Di Kabupaten Kutai Barat yang terdeteksi 15 titik panas, lanjut Diyan, tersebar pada empat kecamatan yakni Siluq Ngurai (5), Muara Pahu (4), Jempang (5), dan Dilangputi (1) yang semuanya juga memiliki tingkat kepercayaan menengah.
Di Kabupaten Kutai Kartanegara yang terpantau 26 titik panas, tersebar pada tujuh kecamatan yakni Samboja (1), Sanga-Sanga (4), Muara Muntai (7), Muara Kaman (6), Loa Janan (2), Kenohan (2), dan Anggana (4), dengan tingkat kepercayaan menengah.