Nunukan (ANTARA Kaltim)- Nelayan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengharapkan pemasaran hasil tangkap mereka lebih lancar guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Masran (40), nelayan penangkap ikan dan udang di Mantikas, Kecamatan Sebatik Barat, Jumat mengakui akhir-akhir ini para nelayan masih menghadapi kendala dalam memasarkan hasil tangkapan mereka, ini disebabkan antara lain kurangnya pedagang pengumpul yang bersedia membeli hasil tangkapnya.
Ia mengharapkan adanya pengusaha lokal di daerah itu yang mampu menampung seluruh hasil tangkap nelayan setempat sehingga para nelayan tidak perlu lagi membawa dan memasarkan ikan dan udang ke Tawau, Malaysia.
Masran mengatakan, beberapa bulan terakhir ini lebih fokus menangkap udang karena nilai jual udang kering lebih menjanjikan dibandingkan ikan kering.
Hanya saja, kata dia, pemrosesan udang kering membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus dimasak lalu dikeringkan, dikupas dan dibersihkan kulitnya terlebih dahulu.
"Akhir-akhir ini saya lebih banyak menangkap udang daripada ikan, karena harga udang kering lebih mahal," ujarnya.
Dia mengaku, udang kering yang telah dibersihkan itu dijual kepada pedagang lokal dengan harga Rp45.000 sampai Rp50.000 per kilogram dan selanjutnya pedagang tersebut menjual di Tawau Malaysia.
"Nelayan di Sebatik hanya minta supaya pemasaran hasil tangkapnya bisa lebih lancar walaupun dijual ke Tawau Malaysia," katanya.
Nelayan lainnya Mustamin (35), warga Sei Taiwan Kecamatan Sebatik mengungkapkan, pemasaran hasil tangkapan nelayan di daerahnya masih cukup lancar karena pengusaha dari Tawau yang langsung memesan.
Mustamin hanya mengharapkan ada pengusaha lokal yang bersedia menampung hasil tangkapan nelayan di sekitarnya agar dalam penentuan harga jual tidak dipermainkan pengusaha asal negara jiran tersebut.
Menurut dia, kadangkala harga beli pengusaha asal Tawau langsung diturunkan apabila melihat hasil tangkapan nelayan melimpah karena merasa tidak ada pengusaha lokal yang menjadi pesaingnya.
Karena itu Mustamin mengharapkan adanya pengusaha lokal yang mampu menampung hasil tangkap nelayan di pulau yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah Malaysia agar pengusaha dari negara itu tidak sewenang-wenang mengendalikan harga.(*)