Balikpapan (ANTARA) - Setelah dicari selama tujuh hari berturut-turut, nelayan Sahibu, 63 tahun, dan anak muda yang membantunya Rifan Irwansyah, 17 tahun, tak kunjung jua ditemukan. Keduanya hilang di Selat Makassar di perairan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sejak Rabu 21/6.
Selama sepekan ini pencarian keduanya berlangsung di area seluas 20 mil persegi, bahkan hingga garis bujur 118 derajat mendekati Pulau Sulawesi dan lintang 1 derajat ke selatan ke arah Balikpapan.
”Kami mengantisipasi korban terbawa arus laut,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan Melkianus Kotta, Selasa.
Sekian hari dan jam pencarian ini juga tidak ada tanda-tanda apa pun dari korban. Jangankan orang, tanda dari perahu yang digunakan juga tak ada sama sekali.
Sahibu dan Rifan adalah warga RT 006 Handil Baru, Samboja, Kutai Kartanegara. Keduanya masih berkerabat. Pada Selasa 21/6 Sahibu dan Rifai berangkat untuk memancing di laut selepas magrib.
Hingga Rabu 21/6 mereka tak kembali. Keduanya tidak menjawab saat coba dihubungi. Keluarga pun kehilangan kontak.
Karena itu pukul 10 pagi Rabu tersebut, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samboja Syaharuddin melaporkan kejadiannya kepada Basarnas atau KPP Balikpapan. Selang 3 jam setelah dilaporkan, tim Basarnas bersama relawan sudah melakukan pencarian.
Pencarian berlangsung sepanjang siang, diselingi istirahat makan dan shalat, dan berlanjut sampai sore. Namun demikian, hingga hari ketujuh, keberadaan dan nasib Sahibul dan Irwan tetap tak ada titik terang.
Melihat fakta tidak ditemukan apa pun dari peristiwa ini mengarah dugaan kapal keduanya mengalami kecelakaan, tenggelam berikut kedua penumpangnya.