Paser (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Paser mencatat selama periode Januari - Mei terdapat 128 kasus demam berdarah dengue (DBD) tiga orang dinyatakan meninggal dunia.
“Angka kasus ini meningkat dibanding tahun 2022 yang mencapai 131 kasus, tetapi tidak ada pasien dinyatakan meninggal dunia,” kata Analis Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Paser Wujang Bayu Pratugas, di Tanah Grogot, Kamis (22/6).
Ia mengatakan untuk mengantisipasi adanya peningkatan kasus DBD maka Dinas Kesehatan Paser akan melakukan upaya pencegahan seperti pembagian bubuk abate, sosialisasi, dan pengasapan (Fogging) di daerah endemis DBD.
"Sosialisasi sudah kami lakukan terutama di daerah yang sudah menjadi langganan kasus demam berdarah seperti Kecamatan Tanah Grogot, Long Ikis, Batu Kajang, dan Kuaro," katanya.
Wujang mengimbau masyarakat turut aktif dalam upaya pencegahan dengan menerapkan 3M plus yang meliputi menguras, menutup, mengubur, dan memanfaatkan kembali.
"Pencegahan utama DBD adalah keterlibatan masyarakat, khususnya tindakan 3M Plus," katanya.
Lanjut Wujang, tindakan 3M Plus dapat dilakukan mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas maupun memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti.
“Berdasarkan sampling yang dilakukan di beberapa rumah di Kabupaten Paser, capaian Angka Bebas Jentik (ABJ) Kabupaten Paser masih di bawah 95 persen atau masih beresiko terhadap penularan,” kata Wujang.