Balikpapan (ANTARA) - Polisi belum menyimpulkan apa yang terjadi dengan FR, 19 tahun yang ditemukan tewas di lantai atap (rooftop) sebuah rumah toko (ruko) di persimpangan Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MT Harjono, Damai, Balikpapan Jumat (5/5) sekitar pukul 18.40 Wita.
“Kami masih selidiki,” kata Kepala Unit Kejahatan dengan Kekerasan Kepolisian Resort Kota (Kanit Jatanras Polresta) Balikpapan Inspektur Polisi Dua (Ipda) Wempy Ardenta, Sabtu.
FR ditemukan tertelungkup dengan leher terjerat tali nylon-tali yang biasa dibentang untuk membuat jemuran pakaian, dari penampakan itu ada yang menyebutkan kemungkinan besar FR bunuh diri.
Saat melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara), polisi juga bertemu dan menanyai RC selaku pemilik ruko tersebut dan orang yang disebut teman dekat korban.
Polisi juga mengamankan handphone dan pakaian yang dikenakan korban saat ditemukan, dan membawa jenazah FR ke RS Bhayangkara untuk divisum.
“Sekali lagi, kami belum menyimpulkan apa-apa dari semua yang tampak dan keterangan yang didapat saat ini,” tegas Ipda Wempy yang berbicara atas nama Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Komisaris Polisi (Kompol) Zamhuri.
Sebelumnya, pada Jumat petang tersebut, karena markasnya hanya lebih kurang 500 meter dari TKP, polisi dari Respon Bencana Brigade Mobil Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Brimob Polda Kaltim) yang sedang dalam patroli rutin menjadi yang pertama tiba di TKP.
“Anggota saya langsung mengamankan lokasi sambil menunggu teman-teman Jatanras Polresta tiba,” kata Komandan Satuan Brimob, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Andi Rifai dalam kesempatan terpisah.
Ruko TKP ini berada di persimpangan yang biasa disebut Simpang Dam, sebuah simpang 3 ramai dan padat yang menjadi muara Jalan MT Harjono di Jalan Jenderal Sudirman. Di simpangan ini ada patung beberapa ekor beruang madu tengah memanjat pohon sehingga juga biasa disebut Simpang Beruang Madu.
Beruang madu atau Helarctos malayanus adalah maskot Kota Balikpapan, hewan yang masih bisa ditemukan hidup liar di Hutan Lindung Sungai Wain, lebih kurang 17 km dari TKP tersebut.