Sepaku, Kaltim (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menjalin kerja sama dengan Yayasan Arsari untuk melindungi orang utan, yakni dengan cara mengembangkan Pusat Suaka Orangutan (PSO) di Pulau Kalawasan, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
"Tujuan dari pengembangan PSO ini adalah untuk menyediakan tempat perlindungan orang utan jantan dewasa dengan memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa," ujar Kepala OIKN Bambang Susantono di Sepaku, Rabu.
Kesejahteraan satwa terutama bagi orang utan yang telah ditetapkan tidak dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya karena alasan tertentu, sehingga satwa tersebut perlu mendapat tempat dan penanganan sendiri.
Pengembangan PSO di Pulau Kalawasan diharapkan menjadikan Nusantara sebagai pusat pemerintahan negara yang sangat memperhatikan lingkungan, apalagi orang utan merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Meskipun diakui bahwa kawasan IKN bukanlah habitat alami dari orang utan, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung perlindungan bagi orang utan, untuk menjaga dari kepunahan.
Bambang menambahkan, komitmen bersama antara OIKN dan Yayasan Arsari tidak hanya dalam pengembangan PSO, tapi juga dalam mewujudkan IKN forest city, sebagai model pembangunan kota yang konsentrasi pada "carbon neutral city, biodiversity, dan SDGs".
OIKN, lanjutnya, selalu membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga pemerhati lingkungan baik yang berskala internasional maupun nasional, dalam rangka bersama-sama menjaga lingkungan di wilayah IKN dan sekitarnya.
IKN Nusantara yang dibangun dengan konsep forest city, merupakan langkah Indonesia dalam melakukan mitigasi perubahan iklim, sehingga sebesar 65 persen wilayah IKN akan menjadi hutan tropis melalui reforestasi, sebesar 10 persen menjadi area taman dan produksi pangan, kemudian 25 persen untuk area kota.
Ketika mengunjungi PSO di Pulau Kalawasan pada Jumat (10/2), Bambang juga mengatakan bahwa salah satu tujuannya Nusantara adalah akan menjadi "carbon neutral city" pada 2045, sehingga kerja sama ini merupakan salah satu upaya mendukung ke arah tersebut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Catrini Pratihari Kubontubuh mengatakan, kerja sama dengan OIKN dalam pengembangan PSO di Pulau Kalawasan akan bermanfaat bagi keberadaan orang utan yang merupakan kekayaan hayati Indonesia.
"Hal ini tentu akan menguatkan komitmen IKN sebagai forest city. PSO yang berjarak sekitar 10 km dari Titik Nol Nusantara ini diharapkan dapat membantu mengurangi beban berupa biaya dan resiko fisik dari keberadaan orang utan jantan dewasa di berbagai pusat rehabilitasi atau reintroduksi orang utan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: OIKN dan Arsari kerja sama lindungi orang utan