Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan upaya pencegahan kematian ibu dan bayi saat proses persalinan melalui PONED atau Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar.
"Layanan PONED dilakukan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat serta sebagai upaya mencegah kematian ibu dan bayi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Penajam Paser Utara, Jansje Grace Makisurat di Penajam, Sabtu.
Enam pusat kesehatan masyarakat yang telah melakukan layanan khusus ibu dan bayi saat persalinan, yakni Puskesmas Penajam, Petung, Sotek, Maridan, Sepaku Satu dan Puskesmas Sepaku Tiga.
Enam pusat kesehatan masyarakat yang telah melakukan layanan khusus ibu dan bayi saat persalinan, yakni Puskesmas Penajam, Petung, Sotek, Maridan, Sepaku Satu dan Puskesmas Sepaku Tiga.
Layanan PONED, menurut dia, merupakan layanan kesehatan rawat inap menyangkut kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24 jam untuk ibu hamil maupun bayi.
Layanan PONED pada pusat kesehatan masyarakat tersebut cukup penting untuk percepatan pelayanan ibu hamil, sebagai langkah mengurangi angka kematian dan bayi.
Kematian ibu dan bayi saat persalinan disebabkan pendarahan, keracunan dan hipertensi, serta masyarakat merasa mampu melahirkan di rumah tanpa bantuan tenaga medis.
"Meskipun persalinan normal disarankan dibantu tenaga medis karena risiko cukup tinggi bagi ibu yang melahirkan," ujar dia.
Sepanjang 2022 tercatat sebanyak lima kasus kematian ibu dan bayi saat proses persalinan terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Angka kematian ibu dan bayi tersebut mengalami penurunan, kata Jansje Grace Makisurat, dibandingkan pada 2021 yang tercatat delapan kasus kematian ibu dan bayi saat proses persalinan.(ADV)