Samarinda (ANTARA Kaltim) - Menpora Roy Suryo mengharapkan tokoh pemuda Sugondo Joyopuspito bisa segera dinobatkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan Nasional, setelah 85 tahun kiprahnya sebagai motor penggerak pemuda pada Kongres Pemuda kedua tahun 1928.
Roy Suryo di Samarinda, Senin, mengatakan berkas tokoh pemuda tahun 1928 yang memimpin Kongres Pemuda Indonesia kedua itu sudah masuk di Kementerian Sosial dan masih dalam proses untuk penobatan sebagai Pahlawan Nasional.
Sugondo Joyopuspito merupakan pria kelahiran Tuban, Jawa Timur, 22 Februari 1905, dan meninggal di Yogyakarta, 23 April 1978 pada umur 73 tahun.
"Saya harapkan tahun depan bisa terealisasi, karena beliau (Sugondo) merupakan salah satu tokoh nasional yang ikut terlibat dalam proses sejarah hingga negara kita bisa merdeka seperti saat ini," kata Roy Suryo.
Menurut Roy Suryo, sebagai penghargaan atas jasa-jaya Sugondo, setiap peringatan Hari Sumpah Pemuda, kementerian Pemuda dan Olahraga berencana melakukan ziarah ke makam Sugondo di komplek pemakaman taman siswa, di Yogyakarta.
"Ziarah itu kami mulai dari peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85 tahun ini, dan untuk seterusnya di setiap peringatan hari Sumpah Pemuda," katanya.
Dikatakan Roy Suryo ziarah dengan menggelar doa bersama dilakukan sebagai penghargaan atas jasa-jasa Sugondo, seperti halnya dilakukan oleh PSSI ke makam tokoh sepak bola nasional Suratin, sebelum melakoni pertandingan laga internasional.
Selain Sugondo, Roy Suryo juga menyebut nama Husen Mustahar penggagas paskibaraka, untuk bisa masuk sebagai tokoh dan pahlawan nasional.
"Banyak tokoh pemuda kita yang belum mendapat penghargaan dari pemerintah, dan selama saya menjabat di kementerian pemuda dan olahraga ini, saya akan berusaha untuk mewujudkannya," ujar Roy Suryo. (*)
Menpora Berharap Sugondo Dinobatkan Sebagai Pahlawan Nasional
Senin, 28 Oktober 2013 23:44 WIB
Saya harapkan tahun depan bisa terealisasi, karena beliau (Sugondo) merupakan salah satu tokoh nasional yang ikut terlibat dalam proses sejarah hingga negara kita bisa merdeka seperti saat ini