Samarinda (ANTRA Kaltim)- Pemprov Kaltim melalui instansi terkait sedang melakukan lelang terbuka secara elektronik, untuk membuat perencanaan atau detail enginering design (DED) dalam rencana pembangunan jembatan timbang di jalur Balikpapan - Samarinda.
“Lelang perencanaan pembangunan jembatan timbang disiapkan pagu anggaran sekitar Rp100 juta dari APBD Kaltim 2013, ada beberapa peserta lelang yang sudah masuk dan tengah dilakukan verifikasi oleh panitia lelang,†ujar Kepala UPTD Jembatan Timbang Dinas Perhubungan Kaltim Marthin M Sanda di Samarinda, Kamis.
Pemenang lelang perencanaan untuk pembangunan fasilitas jembatan timbang, desainnya akan digunakan untuk menggantikan atau memindahkan jembatan timbang lama yang saat ini masih berada di kilometer 17, Karang Joang, Balikpapan.
Jembatan timbang di kilometer 17 itu perlu dipindah karena tidak bisa dikembangkan, sedangkan lokasinya sudah tidak memenuhi syarat seiring dengan perkembangan kendaraan yang semakin besar.
Di antara kekuarangannya adalah tidak memiliki lahan parkir yang luas, sehingga tidak mampu menampung semua kendaraan yang masuk untuk dilakukan pengecekkan beban yang diangkut, kemudian penambahan fasilitas tidak bisa dilakukan karena lokasinya bergunung.
Luas lahan jembatan timbang yang ada saat ini sekitar 7.500 meter per segi dengan kondisi topografi bergunung sehingga perlu biaya tinggi untuk penggusurannya, untuk itu perlu direlokasi ke tempat yang tanahnya mudah diratakan.
Idealnya, jembatan timbang harus memiliki kelayakan sebagaimana amanat Menteri Perhubungan Nomor 5 tahun 1995, antara lain harus dilengkapi gedung operasional, lapangan parkir, gudang penyimpanan barang, lapangan penumpukan barang, dan gedung genset.
Di lokasi yang ada saat ini, sangat sulit untuk ditambah berbagai fasilitas penunjang karena selain lahannya yang terbatas, juga karena di belakang kantor bergunung sehingga biaya untuk meratakan gunung lebih tinggi ketimbang merelokasi.
Sementara itu, studi lapangan relokasi atau penentuan lokasi jembatan timbang yang baru, telah ditentukan pilihan di tiga titik, yakni titik A di kilometer 47, titik B di km 30, dan titik C di km 32. Semua titik itu berada di jalur Balikpapan-Samarinda.
Menurutnya, keberadaan jembatan timbang akan lebih efisien dalam mengurangi beban jalan dan dampak kerusakan jalan, karena tidak dipungkiri saat ini banyak kendaraan yang melebihi tonase melintasi jalan-jalan yang ada, termasuk di jalur Samarinda dan Balikpapan.
Kondisi jalan di Kaltim rata-rata hanya kelas III yang mampu dilewati kendaraan tidak lebih dari 8 ton, tetapi kenyataannya, tidak sedikit kendaraan yang melintas berbobot lebih dari 8 ton, bahkan ada kendaraan bertoanse besar dengan beban di atas 15 ton.
Adanya fakta tersebut, sekalipun jalan yang rusak segera diperbaiki, namun tidak lama setelah perbaikan akan menggalami kerusakan lagi karena tonase angkutan yang melebihi kapasitas.
Diakuinya, jembatan timbang yang ada saat ini masih memiliki banyak keterbatasan. Jembatan timbang di KM 17 Balikpapan itu hanya menjaga kendaraan yang melebihi kapasitas untuk kembali ke Balikpapan.
Apabila jembatan timbang yang baru nanti sudah terbangun dan beroperasi, maka penerpannya dapat dilakukan lebih optimal karena didukung oleh fasilitas yang memadai.(*)
Kaltim Lelang Perencanaan Jembatan Timbang
Kamis, 17 Oktober 2013 14:01 WIB