Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Calon Wakil Gubernur Kaltim nomor urut 2 Aji Sofyan Alex meminta seluruh masyarakat Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara) untuk menggunakan hak suaranya pada 10 Septrember 2013 untuk memilih salah satu dari tiga pasangan calon.
"Dalam pencoblosan yang akan digelar pada 10 September atau sembilan hari lagi, warga Kutai Kartanegara khususnya dan warga Kaltim umumnya akan menggelar pesta demokrasi yang disebut Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim. Pilihlah calon yang terbaik," kata Sofyan Alex di hadapan ratusan orang yang menghadiri acara kampanye terbuka pasangan nomor urut 2 Farid Wadjdy-Aji Sofyan Alex di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Minggu.
Dalam kampanye terbuka itu, sepasang calon itu tampil bersama-sama di panggung. Selama masa kampanye ini, mereka selalu muncul terpisah di setiap daerah karena harus berbagi tugas kampanye dalam menjangkau wilayah Kaltim yang begitu luas.
Menurut Sofyan, warga harus sadar bahwa menggunakan hak pilih itu penting karena dalam setiap pemerintah harus ada pemimpin. Untuk memunculkan pemimpin, maka warga harus menggunakan hak pilihnya alias tidak golput.
Dia kembali mengingatkan, bahwa dalam Pilgub 10 September mendatang, terdapat tiga pasang calon yang akan menjadi gubernur dan wakilnya, yakni pasangan nomor 1, 2, dan 3.
Ketiga pasang calon itu merupakan orang-orang terbaik di Kaltim, sehingga warga harus memilih pasangan yang paing baik di antara yang terbaik itu.
"Ketiga pasang calon ini merupakan putra terbaik Kaltim, walau demikian, kita harus tetap memilih yang paling baik dari yang terbaik itu," kata Sofyan, yang disambut massa pendukungnya degan teriakan "nomor dua".
Menurutnya, apabila dia berhasil duduk sebagai wakil gubernur dan Farid Wadjdy berhasil duduk sebagai gubernur, maka akan selalu mengajak masyarakat untuk berdialog dalam rencana membangun desa, kecamatan, kabupaten/kota, hingga di tingkat provinsi.
Aspirasi masyarakat merupakan hal utama yang harus diperhatikan, pasalnya keluhan atau aspirasi masyarakat merupakan fondasi terkuat untuk membangun dan memajukan daerah.
Setiap pembangunan yang akan dilakukan pemerintah, ujarnya, bertujuan untuk menyejahterakan warganya. Untuk itu, kebutuhan masyarakat yang disalurkan melalui aspirasi yang disampaikan harus mendapat porsi utama dalam pembangunan.
Misalnya, di suatu masyarakat yang masih sulit mendapatkan air bersih, maka pihaknya secara perlahan namun pasti akan melakukanb pembangunan sehingga masyarakat akan mendapatkan layanan air bersih.
Kemudian di desa lainnya yang masih minim pelayanan kesehatan, maka pihaknya juga akan memperhatikan, apalagi disadari bahwa untuk mendapatkan layanan kesehatan merupakan hak setiap warga negara.
Begitu pula di bidang pertanian, apabila ada warga yang tidak mampu bertani atau berkebun karena sarana irigasi yang tidak ada maupun tidak layak, atau sulitnya mendapat bibit karena harga yang mahal, maka pemerintah wajib mengusahakannya.
"Untuk mencapai semua itu, maka dalam membangun harus dilakukan secara bersama-sama, yakni masyarakat harus proaktif menyampaikan aspirasi, kemudian pemerintah juga harus cepat tanggap dalam menyikapinya. Hal yang akan kami lakukan adalah kerja, kerja, dan kerja," kata Sofyan. (*)