Samarinda (ANTARA Kaltim)- Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur, Jufri Yasin mengatakan perlunya mengubah pola pikir kepala daerah dan masyarakat tentang program Kepndudukan dan Keluarga Berencana (KKB).
“Sejak otonomi daerah beragamnya komitmen pemerintah daerah di kabupaten dan kota khusunya di Kaltim dalam menangani permasalahan kependudukan dan KB,†katanya saat membuka Pelatihan Refpresing bagi PLKB/PKB di gedung Diklat BKKBN Kaltim,Senin (26/8).
Ia mengatakan, hal itu karena pemerintah kabupaten dan kota belum focus dan konprehensif serta belum memahami keterkaitan antara program Kependudukan dan KB dengan sektor pembangunan lainnya.
Menurutnya para kepala daerah dan aparat pemerintahan di kabupaten dan kota cenderung belum menjadikan program KB sebagai program skala prioritas. Hal itu terjadi karena masih banyaknya pendapat bahwa program KKB tidak memberikan pemasukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Bahkan seolah-olah menjadi beban APBD ,karena sifatnya pelayanan kepada masyarakat dan tidak memberikan kontribusi kepada daerah,†katanya.
Padahal menurut Jufri Yasin, jika pertumbuhan penduduk tidak terkendali maka akan berdampak pada masalah-masalh sosial dan kompleks,misalnya masalah kemiskinan, tingginya angka kriminalitas, pengangguran dan bisa menganggu stabilitas keamanan.
Meskipun demikian katanya BKKBN dan sejumlah SKPD KB di kabupaten dan kota harus tetap optimis degan pelaksanaan program KKB.. Terutama yang diharapkan pada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang merupakan ujung tombak dari program KB.
“Tugas seorang PLKB adalah sebagai fasilitator, memberikan pemahaman dan mengajak masyarakat mengikuti program KB, oleh karena perlu dilakukan pelatihan refreshing untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang program serta kebijakan Kependudukan dan KB.
Harapannya dengan diadakannya pelatihan refpreshing maka para PLKB dapat merubah pola pikir masyarakat dan para stekholder tentang pentingnya program KB.
“Program Keluarga Berencana adalah investasi jangka panjang , hasilnya dapat dilihat 10 hingga 20 tahun akan datang,dengan terwujudnya keluarga kecil sejahtera dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas †ujar Jufri Yasin. (*)
Jufri Yasin: Ubah Pola Pikir tentang KB
Senin, 26 Agustus 2013 16:20 WIB