Survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih unggul dibandingkan nama-nama lain yang muncul pada bursa calon presiden.
"Bursa calon presiden masih didominasi oleh sejumlah nama tokoh, dimana Prabowo Subianto tetap unggul dengan 21,3 persen," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, posisi Prabowo masih dibayang-bayangi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang menempati urutan kedua dengan elektabilitas 18,5 persen, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 16,0 persen.
"Elektabilitas Prabowo masih unggul dalam bursa capres, dibayang-bayangi oleh Ganjar dan Anies," tambahnya.
Dia mengatakan setelah sempat fluktuatif, elektabilitas Prabowo kembali naik kembali menuju pada posisi dua di 2021. Bahkan, pada Oktober 2021 Prabowo sempat tersalip oleh Ganjar yang trennya mengalami kenaikan signifikan dalam dua tahun terakhir, katanya.
Ganjar, yang posisinya kembali berada di urutan dua setelah sempat turun tajam, juga masih harus bersaing dengan Anies. Anies sempat menyalip Ganjar pada Februari 2022 sehingga menempatkannya pada urutan kedua setelah Prabowo.
"Posisi tiga besar kini praktis dikuasai oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies," tukasnya.
Apabila ditotal, katanya, maka elektabilitas ketiga tokoh tersebut mencakup lebih dari 55 persen dan kurang dari separuhnya diperebutkan oleh nama-nama lain.
Di bawah ketiga nama itu, berdasarkan hasil survei, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,2 persen), Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (5,4 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,1 persen).
"Elektabilitas RK, Sandi, dan AHY mengalami penurunan, makin menjauh dari tren kenaikan tiga besar. Berikutnya ada nama Menteri BUMN Erick Tohir (2,8 persen) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,6 persen)," katanya.
Selanjutnya, tokoh dalam survei yang berada pada kisaran 1 persen ialah Ketua DPR Puan Maharani (1,7 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,5 persen), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,3 persen), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (1,2 persen), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Menkopolhukam Mahfud MD (1,0 persen).
"Selebihnya sejumlah nama hanya mengantongi elektabilitas di bawah 1 persen," kata Okta.
Nama tokoh dengan perolehan di bawah 1 persen menurut survei itu adalah Giring Ganesha (0,8 persen), Gatot Nurmantyo (0,6 persen), Muhaimin Iskandar (0,5 persen), Sri Mulyani (0,4 persen), Moeldoko (0,3 persen), dan Tito Karnavian (0,2 persen); sedangkan 11,7 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
"Bursa calon presiden masih didominasi oleh sejumlah nama tokoh, dimana Prabowo Subianto tetap unggul dengan 21,3 persen," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurutnya, posisi Prabowo masih dibayang-bayangi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang menempati urutan kedua dengan elektabilitas 18,5 persen, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 16,0 persen.
"Elektabilitas Prabowo masih unggul dalam bursa capres, dibayang-bayangi oleh Ganjar dan Anies," tambahnya.
Dia mengatakan setelah sempat fluktuatif, elektabilitas Prabowo kembali naik kembali menuju pada posisi dua di 2021. Bahkan, pada Oktober 2021 Prabowo sempat tersalip oleh Ganjar yang trennya mengalami kenaikan signifikan dalam dua tahun terakhir, katanya.
Ganjar, yang posisinya kembali berada di urutan dua setelah sempat turun tajam, juga masih harus bersaing dengan Anies. Anies sempat menyalip Ganjar pada Februari 2022 sehingga menempatkannya pada urutan kedua setelah Prabowo.
"Posisi tiga besar kini praktis dikuasai oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies," tukasnya.
Apabila ditotal, katanya, maka elektabilitas ketiga tokoh tersebut mencakup lebih dari 55 persen dan kurang dari separuhnya diperebutkan oleh nama-nama lain.
Di bawah ketiga nama itu, berdasarkan hasil survei, ada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,2 persen), Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (5,4 persen), dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,1 persen).
"Elektabilitas RK, Sandi, dan AHY mengalami penurunan, makin menjauh dari tren kenaikan tiga besar. Berikutnya ada nama Menteri BUMN Erick Tohir (2,8 persen) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (2,6 persen)," katanya.
Selanjutnya, tokoh dalam survei yang berada pada kisaran 1 persen ialah Ketua DPR Puan Maharani (1,7 persen), Menteri Sosial Tri Rismaharini (1,5 persen), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (1,3 persen), Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (1,2 persen), mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (1,1 persen), dan Menkopolhukam Mahfud MD (1,0 persen).
"Selebihnya sejumlah nama hanya mengantongi elektabilitas di bawah 1 persen," kata Okta.
Nama tokoh dengan perolehan di bawah 1 persen menurut survei itu adalah Giring Ganesha (0,8 persen), Gatot Nurmantyo (0,6 persen), Muhaimin Iskandar (0,5 persen), Sri Mulyani (0,4 persen), Moeldoko (0,3 persen), dan Tito Karnavian (0,2 persen); sedangkan 11,7 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak jawab.
Survei CPCS, yang dilakukan pada 11-20 April 2022, melibatkan 1.200 responden mewakili 34 provinsi dengan diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.