Bengkulu (ANTARA) - Pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu Dr Panji Suminar menyebutkan sosok Gibran Rakabuming Raka ternyata efektif meningkatkan elektabilitas Prabowo sebagai calon presiden di Pemilu Serentak 2024.
"Masuk akal terjadi kenaikan elektabilitas setelah berpasangan dengan Gibran, hal itu karena kontribusi loyalis Jokowi yang mencari representasi Jokowi, jatuhnya ke Gibran," kata dia.
Beberapa survei terkini menyebutkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 37-40 persen. Yang sebelumnya, lanjut dia elektabilitas Prabowo di beberapa lembaga survei hanya berada pada 30-33 persen.
"Artinya ada kenaikan sekitar 5-7 persen setelah berpasangan dengan dengan Gibran. Nah kenaikan itu berasal dari Gibran, sebab elektabilitas Prabowo itu cuma segitu-segitu aja sebelumnya dalam beberapa kali survei tidak terjadi perubahan," ucap Panji.
Beberapa hal lain yang menjadi pendorong kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran, kata dia, karena cara-cara berkampanye pasangan tersebut lebih santai dan lebih masuk ke tengah-tengah Generasi Z.
"Pasangan ini bisa masuk dan diterima Gen-Z pola kampanyenya, Prabowo pun juga menyesuaikan dengan sosok Gibran cara kampanyenya, jadi tidak jomplang dua sosok tersebut, berkampanye dengan cara-cara yang disenangi generasi muda," kata dia lagi.
Tidak menutup kemungkinan, kata Panji elektabilitas Prabowo-Gibran kembali naik, karena upaya penetrasi kampanye pasangan tersebut dibuat dengan gaya-gaya yang lebih ringan, sederhana, model-model yang disenangi generasi muda, serta tidak menggunakan metode kampanye menyerang atau mengkritik calon lain maupun pemerintahan.
"Dua pasangan, Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin pola-pola mereka dalam meyakinkan pemilih cukup baik, Anies-Muhaimin dengan dialektikanya, dan Prabowo-Gibran dengan cara-cara muda dan disenangi generasi muda. Dua pasangan ini tidak mengedepankan kritikan-kritikan sebagai alat meyakinkan pemilih," katanya.
Selain itu, penambahan elektabilitas sebenarnya juga disebabkan oleh perpindahan dukungan loyalis Jokowi dari mendukung Ganjar, pindah menjadi mendukung Prabowo.
"Ganjar mengkritik kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi, ini tentu membuat loyalis Jokowi yang semula mendukung Ganjar, mengalihkan dukungan mereka pada sosok yang benar-benar menjadi representasi Jokowi, ya Gibran," ujarnya.
Pakar politik: Gibran efektif meningkatkan elektabilitas Prabowo
Jumat, 1 Desember 2023 5:38 WIB