Samarinda (ANTARA) - Sebagian bahan pangan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan harga dalam pekan ini, antara lain beras, telur ayam, bawang putih, bawang merah, aneka cabai, dan minyak goreng kemasan sederhana.
"Penurunan harga terjadi karena stok bahan pangan kita memang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga selesai lebaran, ditambah beberapa kali melakukan operasi pasar," ujar Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi Kaltim M Yadi Robyan Noor di Samarinda, Kamis.
Rincian perkembangan harga berdasarkan pantauan pasar, untuk telur ayam dari pekan lalu atau pada 20 April rata-rata seharga Rp29.726 per piring (30 butir), Kamis ini turun menjadi Rp27.764 per piring, sedangkan harga acuannya adalah Rp24.000 per piring.
Kemudian bawang putih pada pekan lalu seharga Rp34.596 per kg, hari ini turun menjadi Rp32.440 per kg, bawang merah yang pekan lalu seharga Rp35.833 per kg, hari ini turun menjadi Rp33.589 per kg dengan harga acuan Rp32.000 per kg.
Untuk aneka cabai pun begitu, seperti cabai merah besar pekan lalu yang rata-rata seharga Rp62.188 per kg, Kamis ini turun menjadi Rp56.610 per kg.
Cabai merah keriting dari Rp57.813 per kg pada pekan lalu, hari ini menjadi Rp47.413 per kg, kemudian cabai rawit merah dari Rp71.667 per kg pekan lalu, hari ini turun menjadi Rp53.537 per kg.
Berikutnya adalah beras medium yang pekan lalu Rp11.566 per kg, hari ini turun tipis menjadi Rp11.269 per kg, beras premium dari Rp13.494 menjadi Rp13.375 per kg.
Minyak goreng kemasan sederhana dari Rp27.000 per liter pekan lalu, menjadi Rp22.500 per liter, gula pasir dari Rp15.835 per kg menjadi Rp15.615 per kg dengan harga acuan Rp12.500 per kg.
Sedangkan bahan pangan lain yang mengalami kenaikan harga, antara lain daging sapi dari Rp140.417 per kg pekan lalu, naik menjadi Rp149.961 per kg per hari ini, daging ayam dari Rp40.013 per kg menjadi rata-rata Rp40.882 per kg.
Harga minyak goreng curah dari Rp17.181 per liter pekan lalu, hari ini naik menjadi Rp20.385 per liter, sementara harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketetapan pemerintah adalah Rp14.000 per liter.
"Fluktuasi harga minyak goreng dipengaruhi oleh kenaikan harga crude palm oil (CPO) dunia yang signifikan, yakni dari sebelumnya 600 dolar AS per ton, kini naik menjadi 1.300 dolar AS per ton," ujar Roby, panggilan akrabnya.