Bontang (ANTARA Kaltim) - Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dissosnaker) Kota Bontang Kalimantan Timur menggelar bimbingan mental sosial bagi tuna susila sebelum diberikan bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) dalam upaya pemberdayaan.
Sebanyak 20 peserta mengikuti bimbingan mental sosial (bimtalsos) yang bekerjasama dengan Yayasan Laras dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Dissosnaker Bontang.
"Bontang selain mendapat alokasi bantuan UEP bagi 20 tuna susila, juga mendapat alokasi bantuan modal usaha berupa uang bagi tiga orang dengan HIV AIDS, serta bantuan UEP bagi 20 lanjut usia terlantar produktif," kata Mursyid.
Sementara itu dalam need assessment usaha ekonomi produktif berbagai usulan kebutuhan usaha berhasil diidentifikasi yakni usaha sembako, usaha warung makan, salon, asesoris, kerupuk.
Mereka berkelompok sesuai minat usaha masing-masing antara dua sampai empat orang.
Populasi tuna susila di Bontang saat ini yang terdata mencapai 207 orang menyebar di 29 wisma terpusat di Lokalisasi Prakla Berbas Pantai.
Tuna susila selain menyebar di lokalisasi Prakla juga menyebar dipanti pijat di sepanjang kawasan Berbas Pantai dan Berbas Tengah.
Dani dari koordinator Yayasan Lembaga Advokasi Rehabilitasi Sosial (Laras) wilayah Bontang menyampaikan jumlah 207 tuna susila itu merupakan mereka yang terdata yang rutin mendapat layanan kondom maupun pemeriksaan kesehatan.
Sementara mereka yang beroperasi secara terselubung melalui karaoke, panti pijat dan lainnya ada yang tidak mau diidentifikasi untuk diberikan layanan sehingga tidak masuk data.
Bontang merupakan kota jasa dan industri berskala nasional serta regional di bidang gas, pupuk maupun menjadi home base karyawan pertambangan yang berlokasi di Kutim. Hal ini menjadi pemicu berkembangnya industri seks yang berdampak kian meningkatnya penderita HIV/AIDS di kota ini.
Pemateri dalam acara tersebut antara lain dari Yayasan Laras yang selama
ini memiliki kosentrasi pelayanan bagi tuna susila, pengguna narkoba
dan HIV AIDS oleh Ramadani Arum Ningtyas dengan materi kewirausahaan.
Dari
LK3 Ketua M Idris tentang amal sholeh dan kehidupan akherat, Wakil
Ketua LK3 Dian Ari Susanty tentang perilaku hidup bersih sehat, Pekerja
Sosial LK3 Suratmi mengenai Need Assesment Potensi Usaha Ekonomi
Produktif, Terafis LK3 Siti Rofiatun tentang terapi mandiri spiritual
emotional technic freedom.
Ir Mursyid MM Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Bontang membawakan materi kesiapan SDM Indonesia menghadapi era globalisasi. (*)
Dissosnaker Gelar Bimbingan Mental Sosial bagi Tuna Susila
Rabu, 17 Juli 2013 8:27 WIB