Bontang (ANTARA Kaltim) - Dissosnaker Bontang Kalimantan Timur mengembangkan basis data terpadu untuk program penanganan dan perlindungan sosial dengan melakukan updating data base penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial melalui verifikasi 7.310 kepala keluarga miskin.
"Pada dasarnya yang diverifikasi tidak hanya 7.310 KK miskin saja sebagai hasil Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) 2011, tetapi juga daftar (listing) data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya yang saat ini sesuai Permensos No.8 tahun 2012 jumlah berkembang menjadi 26 dari jumlah sebelumnya yang hanya 22 PMKS saja," kata Kepala Dissosnaker Kota Bontang, Mursyid, di Bontang, Rabu.
Muryid menjelaskan dari 26 PMKS memang tidak semua ada di Kota Bontang, diantaranya komunitas adat terpencil, gelandangan, pengemis.
"Kalau toh ada seperti pengemis saat tertentu misalnya jelang bulan puasa itu merupakan pasokan dari daerah lain di luar Bontang yang sifatnya musiman," kata Mursyid.
Dia menyampaikan dalam verifikasi data PMKS dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) lainnya di Bontang tahun ini dilakukan secara gabungan dengan program penyusunan data base miskin dan mustahik oleh Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Bontang.
"Jadi sebanyak 30 verifikator yang diturunkan merupakan gabungan dari 15 verifikator dari Dissosnaker dan 15 verifikator dari Baznas Kota Bontang," ujarnya.
Menurut Mursyid sebanyak tiga tahapan kegiatan dilakukan oleh tim yang pertama mulai penyusunan daftar data PMKS (listing), kedua verifikasi lapangan, dan ketiga sweeping atau penyisiran data.
"Saat sweeping atau penyisiran ketika ditemukan data tidak layak masuk kategori PMKS contoh klasifikasi keluarga miskin maka akan didiskualifikasi atau tidak lolos verifikasi (inclusions error). Sebaliknya ketika layak masuk keluarga miskin tetapi tidak masuk (exclusions error) maka akan dimasukkan database lokal Bontang lalu ke basis data terpadu nasional," katanya.
Lebih lanjut Mursyid menyampaikan bahwa untuk proses diskualifikasi maupun memasukkan data baru rumah tangga sasaran hingga masuk database Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sesuai ketentuan akan dikoordinasikan secara berjenjang.
"Saat ini Tim Verifikasi sebanyak 30 orang ditargetkan tiap harinya melakukan verifikasi sebanyak 15 KK miskin atau PMKS lainnya, dan dengan perhitungan waktu wawancara 30 menit untuk satu KK maka dibutuhkan waktu sebanyak 17 hari kerja," kata Mursyid.
Mursyid juga menjelaskan selain verifikasi langsung ke individu, rumah tangga sasaran, juga melalui kelembagaan seperti data orang dengan HIV AIDS (ODHA) melalui Dinas Kesehatan dan Laras Foundation yang keseharian melakukan pendampingan ke ODHA.
Dia menyampaikan saat ini kelurahan yang telah selesai diverifikasi adalah Loktuan, Guntung, Gunung Elai, Api-Api, Satimpo, Bontang Baru, Bontang Kuala.
"Sedang dalam proses verifikasi Berbas Tengah, Berbas Pantai, Bontang Lestari, Kanaan. Sementara yang masih menunggu jangkauan para verifikator yang turun setiap hari non stop adalah Belimbing, Telihan, Tanjung Laut, dan Tanjung Laut Indah," kata Mursyid. (*)
Dissosnaker Bontang Lakukan Verifikasi 7.310 KK Miskin
Rabu, 19 Desember 2012 11:03 WIB
Saat ini Tim Verifikasi sebanyak 30 orang ditargetkan tiap harinya melakukan verifikasi sebanyak 15 KK miskin atau PMKS lainnya...