Samarinda (ANTARA) -
Peralatan Daerah Militer (Paldam) VI/Mulawarman mengajak warga Samarinda, Kalimantan Timur waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD), salah satu cara yang bisa dilakukan dengan 3M (menguras, mengubur, dan menutup) tempat air.
"Menguras bak mandi secara berkala agar tidak ada jentik nyamuk, mengubur barang bekas, dan menutup tempat air agar nyamuk tidak berkembang biak," kata Kepala Paldam VI/Mulawarman Kolonel CPL Anthoni Pandapotan Sinaga saat Penyuluhan Kesehatan Semester I/2024 di RT 04 Mugirejo di Samarinda, Sabtu.
Di sejumlah daerah, katanya, pihak terkait saat ini sedang sibuk menangani DBD sehingga warga Samarinda, khususnya di lokasi yang dijadikan penyuluhan kesehatan ini tidak ada kasus DBD.
Namun demikian, semua pihak harus tetap waspada karena jika tidak waspada dan tidak melakukan pencegahan, maka bisa jadi jentik nyamuk akan berkembang dan tumbuh menjadi nyamuk dewasa, sehingga dikhawatirkan di antara jentik tersebut menjadi nyamuk Aedes aegypti yang dapat membawa virus dengue penyebab DBD.
Kegiatan dengan tema "TNI AD bersama Rakyat, Bersatu dengan Alam untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat" ini juga dirangkai dengan bersih-bersih selokan dan penanaman pohon buah.
Melalui gerakan bersih-bersih drainase maka saluran air menjadi lancar sehingga tidak ada jentik nyamuk yang bisa tumbuh, maka hal ini bisa mencegah penyebaran DBD,
"Hal penting lain yang dilakukan hari ini adalah penanaman pohon buah dari berbagai jenis. Melalui penanaman ini, tentu ke depan kawasan ini lebih menarik seiring banyaknya penghijauan, kemudian lebih sehat, dan akan banyak buah untuk mendukung ketahanan pangan," katanya.
Sebanyak 450 pohon buah yang ditanam di kawasan ini, yakni untuk seremoni dilakukan antara lain oleh Kepala Paldam VI/Mulawarman, Komandan Kesehatan Masyarakat, Danramil Sungai Pinang, serta Camat Sungai Pinang.
Selanjutnya, pohon buah yang belum tertanam, dibagikan kepada warga setempat untuk ditanam di halaman atau pekarangan rumah masing-masin. Jenis pohon antara lain durian, jeruk, kelengkeng, alpokat, dan petai.
"Penanaman pohon ini kami sebut sebagai program dekarbonisasi, yakni salah satu upaya mengurangi polusi dan mengurangi pemanasan global," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan teritorial terbatas, karena disadari bahwa kawasan yang dibina ini berada di teritorial Koramil Sungai Pinang, namun sebagai prajurit yang berasal dari rakyat, maka memiliki tanggung jawab berbakti dan bersama-sama mengatasi kesulitan rakyat.