Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, membuka Dompet Peduli untuk membantu korban gempa bumi di Provinsi Nanggroe Aceh Darusallam.
Sekretaris Kota Samarinda Haji Zulfakar Noor, Rabu, menyatakan bahwa penggalangan dana untuk membantu warga korban gempa bumi di Aceh itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah setempat untuk meringankan beban warga yang tengah tertimpa bencana alam.
"Penggalangan dana bagi korban gemba bumi di Aceh kami mulai buka mula hari ini dengan nama Dompet Kemanusiaan Samarinda Peduli melalui nomor rekening 0012772211," ungkap Zulfakar Noor.
Selain dapat menyetorkan melalui nomor rekening tersebut, bagi warga yang akan memberi bantuan kepada korban gempa Aceh, lanjut Zulfakar Noor, juga bisa langsung mengantarkan hasil bantuan dana tersebut ke Bagian Humas dan Protokol Pemkot Samarinda.
"Kami harapkan bantuan ini setidaknya bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah dari bencana tersebut sambil beramal pada bulan puasa," ujar Zulfakar Noor.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Samarinda juga pernah melakukan penggalangan dana yang sama pada musibah gempa bumi di Padang, Sumatera Barat, pada tahun 2009 dengan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp700 juta.
Pembukaan dompet kepedulian kemanusiaan Samarinda Peduli ini sendiri, kata dia, telah mendapat dukungan dari Wali Kota Samarinda H. Syaharie Jaang.
Wali Kota Samarinda, lanjut Zulfakar Noor, juga mengimbau semua jajaran SKPD, Korpri, sekolah-sekolah, serta masyarakat umum bisa menunjukkan kepeduliannya untuk menghimpun dana membantu warga Aceh yang saat ini memang dilanda musibah.
"Termasuk, organisasi kepemudaan atau elemen masyarakat lainnya diharapkan menyalurkan bantuannya ke rekening maupun ke Bagian Humas dan Protokol yang memang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Samarinda untuk mengelola bantuan tersebut," ungkap Zulfakar Noor.
Syaharie Jaang juga mengingatkan warga Kota Samarinda untuk berhati-hati dalam menyalurkan sumbangan yang mengatasnamakan bantuan bagi warga gempa.
"Saya mengimbau kepada warga untuk berhati-hati sebab dalam kondisi seperti ini, apalagi momen Ramadan biasanya dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang meminta bantuan mengatasnamakan korban bencana, tetapi bantuan tadi disalahgunakan untuk kepentingan pribadi," kata Zulfakar Noor. (*)