Samarinda (ANTARA Kaltim)- Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak turut memantau penyaluran bantuan langsung sementara masyarakat kepada rumah tangga sasaran sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak di dua lokasi di Samarinda.
"Alhamdulillah, dari pantauan yang kami lakukan ini, penyaluran BLSM berjalan lancar dan tertib, sehingga kami berharap di daerah lain juga tidak ada masalah," kata Gubernur usai memantau di Kantor Pos Pembantu M Yamin Samarinda dan Kantor Kecamatan Sei Pinang Samarinda, Kamis.
Setelah melihat langsung proses penyaluran BLSM, bahkan gubernur berkesempatan memberikan BLSM bagi salah seorang penerimanya, dia mengatakan bahwa proses penyalurannya terbilang mudah atau tidak menyusahkan masyarakat yang menerimna.
Proses penyalurannya memang cukup cepat lantaran menggunakan sistem online, sehingga mereka yang berhak menerima cukup diperiksa datanya kemudian bantuannya sudah bisa disalurkan.
Sistem ini dinilai selain memudahkan juga menunjukkan transfaransi penyalurannya, terlebih untuk penyaluran BLSM di Kantor Kecamatan Sei Pinang yang merupakan kerja sama antara PT Pos Indonesia dengan pemerintah daerah.
Faroek mengaku salut dan memberi apresiasi terhadap inisiatif camat berserta jajarannya, karena memfasilitasi penyalurannya di ruang ber-AC (berpendingin ruangan) sehingga masyarakat penerima tidak kepanasan saat mengantre.
Dia juga mengatakan bahwa penyaluran BLSM di Kaltim, dilakukan pertama di dua daerah, yakni Samarinda dan Balikpapan.
Disinggung soal kekhawatiran penyaluran BLSM di Kaltim yang mungkin ada beberapa yang tidak tepat sasaran, dia menyatakan bahwa penetapan rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLSM sudah sesuai dengan aturan mendasar yang berlaku secara nasional. Ini berarti penerimanya sudah masuk kategori sesuai ketentuan nasional.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kaltim H Bere Ali mengatakan program BLSM Kaltim disalurkan kepada 147.718 rumah tangga, yakni sesuai dengan jumlah penduduk miskin di Kaltim.
Nilainya total mencapai Rp88,6 miliar. Pembagiannya dilakukan dua tahap atau per dua bulan sekali. Setiap tahap didistribusikan sebesar Rp44,3 miliar atau setiap kepala keluarga menerima Rp300 ribu.(*)
Gubernur Pantau Penyaluran BLSM
Kamis, 27 Juni 2013 20:27 WIB