Jakarta (ANTARA) - Kepala Riset Reliance Sekuritas Alwin Rusli menilai Presidensi G20 Indonesia pada tahun ini berpotensi menjadi sentimen positif di pasar saham seiring dengan sejumlah isu prioritas yang diusung di dalamnya.
"G20 kali ini memiliki tiga isu prioritas utama yaitu global health architecture, digital transformation, dan sustainability energy transition. Tiga isu prioritas tersebut dapat menjadi sentimen positif untuk sektor terkait yaitu kesehatan, teknologi dan startup yang akan memiliki potensi melakukan IPO, dan saham yang bergerak di sektor energi terbarukan maupun komoditas metal yang diperlukan untuk pembuatan energi terbarukan," ujar Alwin saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Kendati demikian, lanjutnya, efek tersebut tidak akan langsung terjadi mengingat transformasi dari tiga isu prioritas utama itu tidak akan instan kecuali ada investasi langsung oleh investor asing yang masuk ke Indonesia, karena bentuk kerjasamanya merupakan bentuk kerja sama bilateral yang memiliki proses cukup panjang.
Menurut Alwin, sebagai tuan rumah, Indonesia dapat mengarahkan agenda-agenda yang akan dibahas dalam G20 yang tentunya akan sangat menguntungkan si tuan rumah, yang tentunya tidak menyimpang dari agenda utama G20 yaitu fokus finansial, pertumbuhan yang inklusif, serta beberapa hal lainnya yang memiliki sangkut paut dengan hal-hal tersebut.
"Beberapa hal yang dapat ditonjolkan dari Indonesia di antaranya yaitu pemulihan ekonomi di masa krisis pandemi COVID-19 yang lalu, di mana Indonesia dapat memamerkan ketahanannya selama pandemi yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terjaga volatilitasnya," kata Alwin.
Selain itu Indonesia juga dapat memperkenalkan diri sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki pengaruh dan kontribusi yang cukup besar di dunia.
Dengan apa yang disampaikan dalam G20 tersebut, harapannya adalah negara lain dapat turut mengikuti pengelolaan negara yang telah dilakukan oleh Indonesia sehingga seluruh negara dapat bertumbuh dan pulih bersama secara ekonomi.
Di sisi lain Indonesia pun dapat mempresentasikan potensi-potensi pariwisata di seluruh Nusantara kepada anggota G20.
"Hal ini juga diharapkan akan mendongkrak ekonomi melalui sektor pariwisata yang selama ini cukup terpengaruh selama masa pandemi, dan diharapkan dengan membuka diri kepada dunia maka kualitas di sektor pariwisata dalam negeri dapat semakin meningkat yang diharapkan dapat membangkitkan kembali perekonomian di Indonesia," ujar Alwin.