Samarinda (ANTARA) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat ( PUPR dan Pera) Kalimantan Timur (Kaltim) Aji Muhammad Fitra Firnanda mengungkapkan sepanjang tahun 2021 genangan banjir khususnya di daerah perkotaan telah berkurang sebesar 70,7 hektare.
"Genangan banjir semula 477 hektare, berkurang menjadi 406,3 hektare," kata Nanda di Samarinda, Senin (10/1/2021).
Ia mengatakan pengurangan genangan banjir tersebut berada di empat kabupaten/kota di Kaltim, yaitu Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Paser.
Nanda menjelaskan Pemprov Kaltim melalui PUPR melakukan penanganan banjir dengan beberapa cara, seperti normalisasi sungai dan pembuatan saluran drainase agar arus air lancar sehingga tidak menggenang di pemukiman dan jalan.
Ia merincikan saluran drainase yang berfungsi baik mencapai 2.180,2 meter hingga akhir tahun 2021. Sedangkan normalisasi sungai yang sudah dilakukan sepanjang 5.875,2 meter.
Normalisasi tersebut meliputi Sungai Karangmumus dengan panjang 5.264,2 meter, Sungai Mati (Samarinda) 175 meter dan Sungai Sangatta 436 meter.
Selain itu, Pemprov Kaltim juga telah membangun kanal banjir sepanjang 5.123 meter sebagai upaya pengendalian banjir, masing-masing dibangun di Jalan Sentosa, Remaja dan Ahmad Yani dengan panjang 210 meter.
Sementara kanal banjir lainnya dibangun di Karang Asam Besar sepanjang 3.150 meter, Tanah Grogot 263 meter dan Sungai Buluh di Kutai Kartanegara sepanjang 1.500 meter.
“Jadi penurunan banjir tersebut menjadi kabar baik bagi masyarakat Kaltim serta bukti nyata keberhasilan Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas PUPR dalam pengendalian banjir sepanjang tahun 2021,” tutur Nanda.