Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sofian Nur mengatakan Provinsi Kaltim melalui Kabupaten Kutim, Kukar dan Kubar serta daerah lainnya sangat cocok untuk mengembangkan perkebunan karet.
"Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah saja telah mengembangkan tanaman karet seluas 300 hektare pada tahun ini. Tidak tanggung tanggung mengalokasikan anggaran untuk 12.500 batang bibit tanaman karet pun dilakukan. Demikian juga Provinsi Aceh yang menyatakan komit dalam mengembangkan perkebunan tanaman karet rakyat dengan membuka kebun baru seluas 8.000 hektare, dan masyarakat mendapat bantuan 500 batang per hektare," kata Sofian.
Menurut dia, perkebunan kelapa sawit diakui masih menjadi primadona di Provinsi Kaltim dengan jumlah luasan komoditas yang terus meningkat. Bahkan kalau dulu usaha tersebut banyak dikuasai investor asal Malaysia, kini masyarakat pun mulai merintis sendiri.
Padahal, katanya, komoditas tersebut telah banyak ditinggalkan oleh daerah lain karena dinilai kurang menjanjikan dan harganya yang terlampau rendah dibandingkan tanaman karet.
Perbedaan harga antara kelapa sawit dengan karet cukup jauh. Kalau TBS kelapa sawit yang ditetapkan oleh Pemprov Kaltim mulai Februari 2013 pada kisaran Rp1.100 dan Rp800 per kilogram, sedangkan karet bisa mencapai Rp10 ribu hingga Rp14 ribu per kilogramnya. Bahkan secara nasional tahun ini harga karet diproyeksikan naik cukup signifikan. Jika tahun lalu pada kisaran 2,5 dolar AS per kilogram, kemungkinan tembus di level 3,5 dolar AS per kilo atau sekitar Rp35.000. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari kesepakatan Indonesia, Malaysia, dan Thailand untuk mengatur pasokan karet.
Oleh sebab itu pemerintah daerah diminta untuk mengatur ulang program-program pengembangan perkebunan, dan mulai memikirkan peluang pengembangan perkebunan karet tanpa mengenyampingkan program pelaksanaan perkebunan sawit yang telah berjalan.
"Dewan siap mendukung dari sisi anggaran kalau pemerintah mengujukan usulan pengembangan perkebunan karet, karena pada prinsipnya DPRD mau petani kita mampu meningkatkan kesejahteraanya dan mampu bersaing dengan daerah lainnya," tegas Sofian. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/met)