Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota Komisi II DPRD Kaltim Sofian Nur mendukung pembangunan kilang minyak kelapa sawit (CPO) di wilayah perbatasan mengingat petani kelapa sawit di perbatasan kerap kebingungan memasarkan hasil panen di dalam negeri, sehingga pasar di Tawau, Malaysia, terpaksa jadi pilihan.
"Kalau saja kilang CPO (crude palm oil) banyak dibangun di perbatasan, misalnya di Pulau Sebatik, hasil panen petani sawit kita tentu bisa diakomodasi," kata Sofian Nur, Selasa (22/1).
Sejauh ini menurutnya, di Sebatik baru ada satu kilang CPO. Kondisi ini dinilai tidak akan cukup menampung seluruh hasil panen petani sawit di daerah tersebut.
Di sisi lain sudah rahasia umum kebanyakan lahan kelapa sawit di Kaltim dikuasai investor asal Malaysia. Dengan tidak adanya kilang CPO, pengusaha Malaysia bisa seenaknya mempermainkan harga, yakni dengan membeli hasil panen jauh di bawah harga standar. Akibatnya, kerugian terus dialami petani.
Menurut Sofian pembangunan kilang CPO adalah solusi terhadap persoalan yang dihadapi oleh petani sawit. Karena itu Komisi II disebutnya akan terus mendorong pemerintah untuk membangun kilang dimaksud.
"Komisi II sebenarnya telah mendukung program Perusda Perkebunan yang ingin membangun beberapa pabrik CPO di Kaltim, dan salah satunya bisa ditempatkan di Perbatasan. Karena kalau dikaji selain akan berdampak kepada peningkatan perekonomian masyarakat kecil dan menengah juga akan menambah pundi-pundi pendapatan bagi daerah," kata politisi Partai Demokrat ini.
Komisi II disebutnya masih akan meyakinkan seluruh anggota Dewan dan terus mengomunikasikannya dengan pemerintah daerah, agar program Perusda Perkebunan dapat direalisasikan, dan dianggarkan dalam P-APBD Kaltim 2013, dan APBD murni 2014.
Pasalnya, bila menunggu investor swasta membangun kilang CPO dirasa masih sulit karena sarana dan prasarana di daerah perbatasan masih jauh dari kata ideal. Oleh sebab itu peran pemerintah daerahlah yang diharapkan menonjol dalam persoalan ini.
"Pembangunan ekonomi dari sektor pertanian dalam arti luas akan menjadi tulang punggung Kaltim di masa mendatang ketika sektor pertambangan sudah tidak lagi mampu memberikan kontribusi. Pembangunan kilang CPO adalah bagian dari langkah tersebut, sehingga seharusnya tidak ada lagi alasan bagi pihak berkompeten untuk tidak mendukung," kata putra mantan Bupati PPU yang kini menjadi anggota DPR RI, Yusran Aspar tersebut. (Humas DPRD Kaltim/adv/bar/met/mir)