Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda untuk menunda lagi pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK dan sederajat di Samarinda yang sebelumnya dijadwalkan Kamis(18/4).
Syaharie Jaang di Samarinda, Rabu, menegaskan alasan instruksi penundaan pelaksanaan UN tersebut, terkait persoalan pendistribusian soal UN yang belum berjalan dengan baik, karena faktanya di rayon maupun sekolah di Samarinda hingga Rabu sore belum semuanya menerima secara soal UN tersebut.
"Anda bisa lihat sendiri. Sampai hari ini, soal ujian masih kurang. Ada rayon yang soalnya kurang. Bagaimana mau melaksanakan ujian kalau masih ada masalah," kata dia kepada wartawan.
Ditegaskan Jaang, kalau sampai nanti malam (Rabu 17/4-red) tidak ada soal tambahan yang datang, maka dia menegaskan tidak ada ujian besok di Samarinda. Sebab, kalau mau dipaksakan tetap ujian, berarti ada beberapa sekolah yang terpaksa menggunakan soal foto kopian.
"Ini bukan ancaman. Tapi lihat sendiri bagaimana kondisinya. Besok, kalau ada sekolah yang gelar ujian dengan kondisi soal kurang atau memaksakan, saya pecat Kepala Disdik Samarinda," ujar Wali Kota.
Sebelumnya, Kemendikbud memutuskan penundaan UN tingkat SMA/SMK dan sederajat di 11 provinsi termasuk Kaltim dari seharusnya Senin (15/4) menjadi Kamis (18/4).
Jaang menambahkan, dia sudah mendapat laporan dari sekolah-sekolah bahwa ada kekurangan soal sangat banyak. Bahan yang datang ini, kata dia, baru untuk pelaksanaan ujian di hari Kamis (18/4) dan Jumat (19/4).
Untuk ujian di hari Senin, Selasa dan Rabu (22-24/4) belum ada soalnya. "Bagaimana sekolah mau melaksanakan ujian dengan kondisi seperti itu," tegasnya dengan nada tinggi.
"Sangat disayangkan, kenapa pemusatan pembuatan soal dan pendistribusiannya justru membuat anak-anak kita menderita. Dengan kondisi seperti ini, yang menjadi korban adalah mereka yang besok ujian," katanya.
Secara terpisah, Kadisdik Samarinda Ibnu Araby menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu kepastian pelaksanaan ujian melalui kelengkapan soal. Tapi, dari pantauan Rabu pagi, soal masih kurang. Dia juga masih menunggu laporan dari sekolah-sekolah di Samarinda.
"Kondisinya begini. Itu ada rayon yang sama sekali belum dapat soal," kata dia.
Ibnu menjelaskan, soal-soal yang datang pun banyak keanehan. Misalnya, banyak sekali dus besar yang tulisannya berbeda dengan isi di dalamnya.
Tulisan di dusnya menyebutkan soal bahasa Inggris dan matematika. Tapi ternyata, isi di dalamnya bukan soal yang tertulis di kardus.
Kepala Disdik Kaltim Musyahrim, mengatakan dari 14 Kab/kota di Kalimantan Timur baru dua daerah yang sudah melaporkan lengkap pendistribusian soal untuk UN yakni Kabupaten Tana Tidung dan kota Tarakan.
"Untuk Samarinda sendiri dari 47 sekolah yang akan menggelar UN, soal baru terdistribusi di 21 sekolah, semntara 26 sekolah melaporkan belum mendapatkan pendistribusian," kata Musyahrim. (*)
Wali Kota Samarinda Instruksikan Tunda Lagi Pelaksanaan UN
Rabu, 17 April 2013 16:59 WIB