Bontang (ANTARA) - Dorong pengembangan ekonomi kreatif dari sektor UMKM, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT) menggelar pelatihan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dan Digital Marketing UMK Menuju Ekonomi Kreatif, bagi 30 pelaku usaha binaan Perusahaan.
Pelatihan bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bontang, di SUVI Training Center, pada Senin (15/11).
VP CSR PKT Anggon Wijaya, mengungkapkan pelatihan ini sebagai kesinambungan pembinaan Perusahaan bagi pelaku UMKM binaan, khususnya yang berjualan di Pujasera Koperasi Karyawan PKT dan lainnya, dengan menambah pengetahuan pelaku usaha untuk penggunaan QRIS dan digital marketing.
Menurut dia, ekonomi kreatif merupakan proses penciptaan kegiatan produksi dan distribusi, yang dalam prosesnya menggunakan dan membutuhkan kemampuan kreatifitas dan intelektual.
Hal ini sangat berpotensi dan perlu dikembangkan di Indonesia, karena ekonomi kreatif memiliki peran penting bagi pengembangan ekonomi daerah dan negara.
Apalagi dari data Kemenparekraf RI tahun 2020, kontribusi ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional mencapai Rp1,4 Triliun.
“PKT yang memiliki mitra binaan aktif sekitar 7.200 usaha di seluruh Kalimantan, juga memiliki potensi untuk menjadi pionir kelompok ekonomi kreatif UMKM, khususnya di Kota Bontang, sehingga perlu peningkatan cakupan dan daya saing penjualan melalui QRIS dan Digital Marketing,” terang Cantri.
Pelatihan QRIS juga merupakan bagian dari kerjasama PKT dengan Bank Indonesia (BI), untuk aplikasi standarisasi pembayaran non tunai dalam mendukung implementasi ekonomi kreatif bagi UMKM dan mitra binaan.
Tujuannya agar pembayaran lebih mudah, cepat dan efisien, serta meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Selain itu, PKT juga berkomitmen meningkatkan kelas UMKM serta mitra binaan Perusahaan lainnya, agar lebih berdaya saing secara kualitas maupun kuantitas.
“PKT juga bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat di berbagai bidang, agar pengembangan UMKM ke depan semakin berdaya saing. Semoga pelatihan ini bermanfaat bagi peserta, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan dengan memanfaatkan teknologi digital,” tambah Cantri.
Lurah Belimbing Dwi Andriyani, selaku salah satu pemateri mengatakan pelatihan ini dapat mendorong perekonomian dan ekonomi kreatif masyarakat Bontang, khususnya di Kelurahan Belimbing.
Utamanya di era industri 4.0, pelaku UMKM sudah sepatutnya beradaptasi dengan teknologi, agar mempermudah kemajuan bisnis yang ditekuni, seperti sistem pembayaran hingga penjualan yang saat ini masif dilakukan secara digital.
“Utamanya di saat pandemi Covid-19, pembayaran secara digital dilakukan untuk mengurangi sentuhan fisik antara penjual dan pembeli, sehingga bisa meminimalisasi potensi penularan Covid-19,” kata dia.
Kepala Diskominfo Bontang Dasuki, turut menyampaikan pentingnya digital marketing dalam mendukung sektor usaha masyarakat, karena pengguna internet di Indonesia mencapai 197,6 juta pengguna atau sekira 72% dari total penduduk Indonesia.
Dari penerapan digital marketing, penyebarluasan produk pun menjadi lebih cepat dengan jangkauan yang lebih luas. Harga promosi juga lebih murah dan efektif, serta memudahkan pelaku UMKM melakukan evaluasi produk.
“Dari pelatihan ini, para peserta didorong lebih siap menuju ke digital manajemen untuk memajukan usaha yang dimiliki. Kami menilai pelatihan dari PKT ini merupakan wujud nyata dukungan bagi pelaku UMKM lokal, sehingga ke depan usaha yang ditekuni lebih maju dan berkembang serta berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat,” ujar Dasuki. (*/nav)
Pupuk Kaltim Bekali UMKM Binaan Pelatihan QRIS dan Digital Marketing
Rabu, 17 November 2021 10:09 WIB
PKT yang memiliki mitra binaan aktif sekitar 7.200 usaha di seluruh Kalimantan, juga memiliki potensi untuk menjadi pionir kelompok ekonomi kreatif UMKM, khususnya di Kota Bontang...,