Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 13 investor pertanian akan dan sudah mengajukan permohonan kepada Gubernur Kaltim untuk menggarap kawasan tanaman pangan atau food estate dan rice estate yang tersebar di sembilan kabupaten di provinsi itu.
Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Kalimantan Timur (Kaltim) HM Yadi Sabianoor di Samarinda, Sabtu, merinci dari 13 investor itu antara lain Tiga Pilar Corp dari Jakarta yang akan membuka lahan 10.000 hektare (ha) untuk kegiatan berbagai jenis tanaman pangan, industri pangan, dan produk pangan ekspor.
Perusahaan tersebut sudah mengantongi surat izin dari empat bupati, yakni Bupati Berau, Nunukan, Penajam Paser Utara, dan Bupati Paser.
Sementara oleh Tim Food dan Rice Estate di Kaltim, perusahaan tersebut disarankan membuka usahanya di Kabupaten Berau dan Nunukan, pasalnya untuk Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Paser, areal yang tersedia terlalu kecil dan terpencar.
Investor kedua adalah PT Harim dari Korea Selatan yang akan membuka lahan seluas 11.000 ha untuk beberapa tahap.
Pada tahap awal akan dibuka 3.00 ha untuk budidaya jagung dan 1.000 ha untuk penggembalaan ternak sapi.
Perusahaan tersebut belum mengajukan surat permohonan kepada Gubernur Kaltim, tetapi sudah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Kaltim.
Oleh tim dari Provinsi Kaltim, perusahaan itu disarankan membuka lahan di Kabupaten Paser, meliputi Kecamatan Long Ikis yang memiliki areal di Jemparing seluas 1.000 ha, di Longkali 800 ha, Petiku 700 ha, dan di Muara Telake 600 ha.
Tim juga menyarankan agar perusahaan tersebut tidak membuka kebun lahan basah, karena untuk pengembangan tanaman jagung yang cocok adalah di lahan kering.
Investor selanjutnya adalah PT Techniteam Indonesia yang sudah mengajukan surat ke Gubernur Kaltim. Perusahaan ini memohon lahan seluas 100.000 ha untuk perkebunan jagung. Perusahaan ini lebih banyak beraktivitas di bidang kontraktor, general trading, industri, mining dan field service.
Untuk industri atau pembangunan pabrik dan proses pertanian, perkebunan, serta kehutanan, akan dipertahankan oleh tim yang menangani food estate Kaltim.
Selanjutnya adalah PT Anugerah yang akan membuka lahan seluas 2.000 ha untuk tanaman padi dan kedelai di Kabupaten Berau.
Kemudian PT Bangun Desa Pangan membutuhkan lahan seluas 1.400 ha untuk membuka industri benih di Penajam 1.000 ha dan 400 ha di Waru Kabupaten PPU.
Kemudian PT Shang Hiyang Seri seluas 50.000 ha untuk industri benih yang tersebar di empat kecamatan di Kutai Timur, antara lain Sandaran, Karangan, Muara Ancalong, dan Busang. (*)