Balitbangda Kaltim kaji penambahan "food estate" pendukung IKN

Plt Kepala Balitbangda Provinsi Kaltim Fitiriansyah (ANTARA / M Ghofar)

Sebenarnya rancangan pembangunan food estate sudah ada, yakni di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, tapi karena luasnya dirasa kurang untuk memenuhi penduduk IKN mendatang, maka perlu dilakukan penambahan food estate lagi

Samarinda (ANTARA) - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Balitbangda Kaltim) sedang mengkaji untuk menambah kawasan pertanian tanaman pangan (food estate) untuk mendukung pindahnya Ibu Kota Negara (IKN).

"Sebenarnya rancangan pembangunan food estate sudah ada, yakni di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara, tapi karena luasnya dirasa kurang untuk memenuhi penduduk IKN mendatang, maka perlu dilakukan penambahan food estate lagi," ujar Plt Kepala Balitbangda Provinsi Kaltim Fitiriansyah di Samarinda, Kamis.

Untuk rancangan luasan pembangunan food estate yang sudah ada di dua kabupaten itu adalah di Paser seluas 2.500 hektare (ha) yang tersebar pada empat kecamatan, yakni Kecamatan Tanah Grogot, Pasir Belengkong, Long Ikis, dan Kecamatan Long Kali.

Kemudian di Kabupaten Penajam Paser Utara seluas 1.500 ha yang terfokus di Kecamatan Babulu dan tersebar pada tiga desa, yakni Desa Gunung Mulia, Gunung Intan dan Desa Sebakung Jaya dengan realisasi food estate pada tahun depan khusus tanaman padi.

"Mengingat luasan food estate di Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara yang totalnya seluas 4.000 ha tersebut masih kurang untuk memenuhi kebutuhan beras di Kaltim dan IKN pada 2024 mendatang, maka pak gubernur meminta kami melakukan riset lagi mengenai kawasan mana yang cocok untuk penambahan food estate," katanya.

Ipit, panggilan akrabnya ini melanjutkan, kabupaten yang saat masih dilakukan riset untuk penambahan food estate tersebut ada empat, yakni Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Kabupaten Berau.

"Saat ini tim masih bekerja sehingga kami belum bisa menyampaikan hasilnya, satu hal yang pasti, kami targetkan riset food estate ini tuntas Desember mendatang, sehingga akhir tahun ini baru bisa kami sampaikan hasilnya," ujar Ipit.

Ia juga menyampaikan bahwa tahun ini bukan hanya riset food estate yang pihaknya lakukan, namun masih ada sejumlah riset lain di kawasan penyangga IKN, seperti riset tentang forest city, ekonomi berkelanjutan, ekologi, urbanisasi, dan tentang rencana pemukiman baru.