Jakarta (ANTARA) - SKK Migas menggelar diskusi bersama 150 pimpinan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dan Kementerian ESDM membahas upaya menyelaraskan strategi serta program jangka pendek menghadapi target lifting 2022.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan diskusi ini merupakan salah satu upaya agar diperoleh komitmen bersama untuk mencapai target 703 ribu minyak per hari (BOPD) dan 5.800 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) yang ditetapkan dalam RAPBN 2022.
"Pelaksanaan kegiatan juga digunakan untuk menandai pembukaan pembahasan Work, Program, and Budget (WP&B) 2022,” kata Dwi dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan bahwa para pimpinan KKKS memberikan masukan maupun dukungan yang diperlukan untuk merealisasikan kegiatan-kegiatan hulu migas pada tahun depan, seperti upaya mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang melalui pengadaan, perizinan, atau usulan insentif untuk menaikkan keekonomian pengembangan lapangan.
Pada saat diskusi sebagian besar KKKS mengapresiasi transformasi SKK Migas dalam hal mempercepat proses bisnis. Namun, selain percepatan proses masih ada kendala lain yang dihadapi KKKS di lapangan.
Berdasarkan survei yang dilakukan, lanjut Dwi, KKKS mengatakan kendala masalah pertanahan dan perizinan adalah penyebab utama kegagalan operasi.
"Hal ini tentunya perlu ditangani segera. Koordinasi antara SKK Migas, KKKS dengan pemangku kepentingan terkait harus dilakukan mulai akhir tahun 2021, sehingga ada kepastian kegiatan dapat dilakukan pada tahun 2022,” ujarnya.
Berdasarkan pembahasan pre-WP&B tahun 2022, target teknis KKKS masih di bawah target lifting yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Oleh karena itu kegiatan pada 2022 juga akan ditambah kegiatan-kegiatan baru untuk mendukung upaya filling the gap sesuai target lifting 2022.
"Kami harapkan ini dapat disepakati dalam pembahasan WP&B 2022, sehingga setelah WP&B disetujui, kita semua dapat lebih fokus untuk mengimplementasikan program kerja yang telah disepakati bersama,” pungkas Dwi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengapresiasi terselenggaranya kegiatan itu karena dapat menjadi ajang komunikasi yang efektif antara SKK Migas yang bertugas mengawal program pemerintah dengan KKKS.
“Salah satu bukti nyata, internalisasi program 1 juta BOPD telah berjalan dengan efektif di lingkungan hulu migas. Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini menyadari pentingnya pelaksanaan program demi ketahanan energi Indonesia di masa depan,” kata Ego.
Lebih lanjut dia juga mengingatkan pentingnya transformasi hulu migas yang akan dilaksanakan, sesuai arahan Presiden RI dalam pidato tanggal 16 Agustus 2021.
SKK Migas dan KKKS diminta mengawal pencapaian target tahun 2022 dan target jangka panjang, antara lain melalui terobosan dan inovasi lapangan.
Sub sektor hulu migas diharapkan tidak hanya menjadi sumber penerimaan negara namun juga menjadi penggerak ekonomi nasional.
Demi tercapainya hal tersebut, Kementerian ESDM bersama Kementerian Keuangan dan SKK Migas terus berupaya menciptakan iklim investasi yang menarik dan kompetitif.
"Kami berharap agar dukungan tersebut mendapat tanggapan positif dari KKKS sehingga akan didapatkan peluang-peluang yang lebih besar untuk mengawal usaha-usaha peningkatan produksi serta memberikan dampak perekonomian baik lokal maupun nasional,” ucap Ego.
Chief Executive Officer Pertamina Hulu Energi Budiman Parhusip mengatakan Pertamina memiliki tanggung jawab besar atas pencapaian target nasional.
“Sebagai pengelola wilayah kerja terbesar di Indonesia, performa Pertamina menjadi sangat dominan. Hal ini menjadi tantangan besar, namun dengan komunikasi dan koordinasi yang baik dengan SKK Migas kami optimis dapat mencapai target yang diembankan kepada kami,” ujarnya.
“Sejauh ini SKK Migas memiliki tugas yang baik dalam mendorong Pertamina maupun KKKS lain untuk dapat merealisasikan program kerjanya. Melalui koordinasi bulanan yang dilakukan Pertamina–SKK Migas, semoga kegiatan dapat berjalan lancar,” kata Budiman
Sementara Direktur Utama Medco E&P Ronald Gunawan mengapresiasi langkah-langkah tranformasi SKK Migas, salah satunya adalah One Door Service Policy (ODSP).
“Penerapan ODSP sudah cukup baik, kami berharap SKK Migas dapat terus melakukan continuous improvement, sehingga SKK Migas dan KKKS dapat lebih fokus kepada hal-hal krusial lainnya," katanya.