Samarinda (ANTARA) - Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kaltim tahun 2021 menunjukan peningkatan ketimbang IDM 2020. Nilai IDM Kaltim mencapai 0,7071 atau level status berkembang menempatkan Provinsi Kaltim menduduki peringkat 6 nasional rangking IDM tahun 2021 nasional.
“Kaltim peringkat 6 setelah Bali, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Barat yang menempati peringkat satu hingga lima,” ujar Kepala DPMPD Kaltim M Syirajuddin saat menjadi salah satu pembicara pada Dialog Interaktif Hallo Kaltim melalui siaran RRI Samarinda, Senin (23/8).
Dialog itu menghadirkan pembicara lainnya yakni dari Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridian Huruq Wang dan Kepala Kampung Sumber Agung, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau Edi Susanto.
Menurutnya rangking IDM Kaltim secara nasional selalu menunjukan tren meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018 menempati peringkat 23, peringkat 15 pada 2019, peringkat 9 pada 2020, dan peringkat 6 pada 2021.
IDM 2021 terdiri dari status mandiri 87 desa, maju 312 desa, berkembang 387 desa, tertinggal 54 desa, dan hanya tersisa 1 desa berstatus sangat tertinggal, yakni Kampung Gerunggung, Kecamatan Bongan, Kabupaten Kutai Barat.
Terkait hal tersebut dihadapan Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridian Huruq Wang, Syirajuddin menyarankan agar Kampung Gerunggung digabung dengan Kampung Tanjung Soke yang lokasinya bersebelahan.
“Jadi yang sedikit mengganggu diantaranya Gerunggung. Disarankan untuk digabungkan dengan Tanjung Soke agar tidak ada lagi desa berstatus sangat tertinggal di Kaltim, sebab kondisinya yang sangat terbatas susah untuk ditingkatkan,” katanya.
Terkait penyaluran Dana Desa,Syirajuddin menyebut secara keseluruhan menunjukan progres menggembirakan. Baik Dana Desa alokasi 8 persen untuk penanggulangan COVID-19 desa yang sudah realisasi 100 persen, penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang rata-rata sudah salur hingga tahap 6 dan bahkan sudah ada yang salur sampai tahap 9, serta penyaluran Dana Desa regular yang sudah masuk penyaluran tahap 3.
Sedangkan Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim tahun 2021 sebesar Rp50 juta perdesa bagi 841 desa se Kaltim, tercatat baru Kabupaten Berau dan Mahakam Ulu yang sudah salur. Karenanya Iyad mengingatkan agar lima kabupaten lainnya untuk segera memproses penyalurannya agar bisa segera dimanfaatkan diantaranya untuk peningkatan kapasitas.